Konon katanya, kucing memiliki sembilan nyawa. Mungkin karena alasan itulah beberapa kucing sering ditemukan melakukan aksi nyeleneh yang bisa dibilang mengancam nyawanya sendiri. Vdeo singkat yang diunggah oleh akun Instagram @ica.neny ini memperlihatkan kesantaian kucing tanggapi bahaya dari serangan seekor ular.
Si kucing gembul dalam video menghadapi serangan ular kobra dengan tenang. kucing itu bahkan menanggapi kehadiran sang ular dengan tiduran saja. Seperti tidak ada takut-takutnya pada kobra yang super berbisa, kucing itu juga dengan santai ‘mencium’ sang ular.
Sadar sedang diisengi, ular itu akhirnya memilih untuk kabur dari hadapan si kucing. Namun katrena belum puas, kucing itu kembali mengusili ular dengan menarik ujung ekornya. Bahkan sampai menggigitnya agar ular itu tidak jadi pergi.
Kalau dilihat sekilas, tampaknya kucing kampung dalam video ini menganggap sang ular sebagai mainannya. Terbukti saat ular itu menyerang, si kucing hanya menanggapinya dengan santuy. Lalu, saat ular itu hendak pergi, kucing itu malah menahannya. Aksi menarik ekor ular dengan gigitan juga menunjukkan kalau kucing itu bukannya mau memakan sang ular, tetapi hanya ingin bermain-main dengannya.
Anehnya, ular kobra yang biasanya sangat agresif dan menyerang siapapun yang dianggap musuhnya malah menunjukkan tanda-tanda kalau ia takut dengan si kucing. Saat si kucing iseng ‘mencium’ dan mendekatkan kepala ke mulut kobra, tak terlihat ada gelagat dari ular kobra itu akan menyemburkan bisa (racun) atau menggigit si kucing. Bisa jadi, ular itu sudah merasa kalah duluan dari segi fisik mengingat ukuran tubuhnya hanya 60 sentimeter sedangkan kucing dewasa yang harus dilawannya terlihat cukup gembul.
Namun, benarkah ular itu takut pada kucing sehingga tidak berani melawannya dan memilih untuk kabur saja? Kalau menurut laman Kompas.com, kucing itu dilaporkan memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Ada kucing yang serba ingin tahu dan lebih agresif daripada yang lain. Hal yang sama juga berlaku untuk ular. Semakin agresif ular tersebut, semakin besar kemungkinan ia menjadi defensif saat bertemu kucing di alam liar.
Mungkin takut bukanlah kata yang tepat, tetapi yang jelas seekor ular cenderung akan melarikan diri atau menjadi defensif sebagai respons terhadap kucing. Mereka dapat menjadi defensif dalam banyak cara, seperti mendesis, menggertakan ekor, pura-pura menyerang, dan sebagainya. Sikap tersebut dapat dilihat saat seekor kucing dan seekor ular berkelahi. Kecuali ular itu terpojok, ia akan melakukan apa saja untuk melarikan diri dari kucing.