Pendaki Ini Petik Buah Apel Langka di Puncak Gunung Lawu, Warganet Dibuat Tak Percaya

"Di video itu ia menuturkan kalau hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan apel di puncak Gunung Lawu, termasuk dirinya."

Mendaki gunung masih menjadi salah satu aktivitas yang digemari oleh para kawula muda. Biasanya mereka akan mengisi waktu liburan sekolah atau kerja dengan mendaki gunung ini. Sebagian orang berpendapat kalau mendaki gunung digemari oleh banyak orang karena konon katanya dapat memberikan suatu sensasi tersendiri saat menyatu dengan alam.

Beberapa orang juga berpendapat bahwa mendaki gunung merupakan cara yang sangat baik untuk menjernihkan pikiran. Sebab, seluruh pikiran akan dialihkan ke puncak gunung. Jadi bisa dibilang, takkan ada pikiran-pikiran negatif dan kegelisahan lain soal kehidupan. Makanya, saat mendaki dan setelah pulang, pikiran bisa jadi lebih fresh.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/Csu5QT7Ldpm/?igshid=NzJjY2FjNWJiZg%3D%3D

Salah satu gunung yang sering dijadikan destinasi pendakian adalah gunung Lawu. Bagi para para pecinta alam, gunung ini dinilai sebagai sasaran pendakian yang cukup menantang karena memiliki ketinggian 3265 mdpl, sehingga usaha untuk menaklukannya pun terbilang melelahkan atau dalam bahasa para pendaki disebut "memuaskan".

Salah satu dokumentasi pendakian gunung Lawu dapat disaksikan dalam video singkat yang baru-baru ini tayang dalam akun @jejakpendaki. Namun, bukan momen mendakinya yang tampak dalam video itu, sebab seorang pendaki yang merekam video itu justru mengabadikan momen saat ia berhasil menemukan sebuah apel di atas pohon.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/Csu5QT7Ldpm/?igshid=NzJjY2FjNWJiZg%3D%3D

Melihat apel segar itu, sang pendaki pun mengambil dan memamerkannya kepada teman-teman pendaki lainnya. Di video itu ia menuturkan kalau hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan apel di puncak Gunung Lawu, termasuk dirinya. Di kolom caption pun, sang pengunggah video menuliskan demikian. 

"Konon hanya pendaki-pendaki pilihan yang dapat menemukan pohon apel ini di puncak Gunung Lawu," tulis sang pengunggah video. 

Keterangan yang tertulis di kolom caption itu pun langsung mendapat tanggapan dari banyak warganet. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/Csu5QT7Ldpm/?igshid=NzJjY2FjNWJiZg%3D%3D

"Bener bgt min, hanya pendaki2 pilihan yg bawa apel kesitu," jawab @ryanharyanto1933 di kolom komentar. Dengan nada "sarkas," yang sama, warganet dengan nama akun @rp.hervian juga berkomentar, "iya bang, kemarin di pohon itu keluarnya mie instan gak ada apel," tulisnya di kolom komentar/

"Kayaknya itu apel bawak dr rumah terus di taruh di pohon tersebut, seolah-olah kayak petik apel... Masuk akal gak sih? Secara dr bentuk pohon dan daun tidak menggambarkan seperti pohon apel... Dan tidak mungkin banget jika ada apel segede itu gak di petik orang lain yg mendaki... Yokk di PIN min komen ku..πŸ˜‚πŸ˜‚," jelas @real_bangkhan yang menilai kalau apel itu bukan dipetik dari pohon seperti yang diungkapkan oleh sang pembuat video.

"Mana awalnya gw percaya lagiπŸ˜‚," ujar @megalestari2103 yang sempat terkecoh dengan video itu. Mengatakan dengan nada serupa, @fije.abang juga merasa ditipu oleh pernyataan sang pembuat video, "sama anjer pas liat lagi pohon nya ternyata dia bawa dari pasar apelnya πŸ˜‚," tulisnya.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/Csu5QT7Ldpm/?igshid=NzJjY2FjNWJiZg%3D%3D

Kalau diperhatikan lebih detail, apel itu memang bukan dipetik dari pohonnya langsung mengingat penampakan pohon apel yang asli tidaklah seperti itu. Kalau dalam video, pohon yang digunakan untuk meletakkan apel bawaan sang pendaki adalah pohon cantigi.

"Itu tumbuhan cantigi (endemik di jawa) buahnya yg item keunguan lumayan bisa buat naber (nahan berak) pengalaman di gunung gede, papandayan, merbabu, buthak πŸ˜‚πŸ˜‚ tapi makannya 3 - 5 klo sebiji kurang," kata @ginting_gunner membagikan pengalamannya soal buah cantigi.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/Csu5QT7Ldpm/?igshid=NzJjY2FjNWJiZg%3D%3D

Sedikit diluar topik pembicaraan, tapi warganet dengan rasa ingin tahunya ini tetap bertanya soal menanam pohon saat mendaki. "Kalo misal pendaki bawa tanaman yg berbuah, ditanam diatas apakah dibolehkan? Kan bermanfaat bbrpa tahun kedepan?," tanya  @wanitateduhhhh di kolom komentar.

Komentar itu pun langsung ditanggapi oleh warganet lain dengan nama akun @ari_restoe. Ia menuturkan bahwa, "untuk kawasan konservasi (TN, CA, TWA, dsb) dilarang membawa keluar atau memasukkan spesies hewan ataupun tanaman yg dalam riwayat/sejarahnya tidak pernah ada di kawasan tersebut (non endemik). Kalaupun akhirnya ada yg diperbolehkan, itupun melalui proses riset & pengawasan ketat selama beberapa waktu (tahunan)... CMIIW... πŸ™πŸ™πŸ™," jawabnya.  


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network