Sebuah kisah sedih yang mengharukan kembali datang dari video singkat unggahan @undercover.id belum lama ini. Video itu mengisahkan seorang anak laki-laki yang kemungkinan baru berusia 4 tahun tengah mengantarkan ibunya ke tempat peristirahatan terakhir. Saat sang ibu sudah berada di liang lahat, anak itu tampak memeluk leher ayahnya. Mungkin terdengar biasa saja, tetapi saat anak itu ucapkan “dadah mamah”, barulah orang-orang yang berada di sekitarnya sekaligus warganet yang menyaksikan videonya sukses dibuat “mrebes mili” alias menangis sedih sekaligus haru.
Siapa yang tak sedih kala menyaksikan anak sepolos itu justru mengucapkan kata perpisahan dengan tenang kepada ibunya yang mungkin tidak akan pernah dijumpai lagi? Jelas, warganet yang ikut membayangkan dan memposisikan diri sebagai anak itu sukses dibuat menangis. Kemungkinan besar, anak dalam video belum memahami konsep duka cita, sehingga dia tidak menangis kala mengucapkan kata perpisahan itu, alih-alih mengucapkannya dengan tenang.
Seperti yang tertulis dalam laman Klikdokter, biasanya anak-anak belum dapat memahami secara menyeluruh konsep duka cita dari kematian orang terdekat yang bersifat permanen, sehingga ia membutuhkan peran orang dewasa di dekatnya untuk membantu sang anak melewatinya. Kalau kasusnya seperti dalam video, jelas sang ayah adalah orang terdekat sang anak yang memiliki tanggung jawab paling besar dalam memberikan pemahaman kepada anak itu kalau ibunya sudah tiada. Namun, biarlah waktu yang membantu sang anak bertumbuh dan memahami konsep duka cita lalu menyembuhkannya.
Usai menyaksikan kepolosan sang anak, banyak warganet yang mengirimkan doa-doa baik agar anak itu tumbuh dewasa menjadi anak sholeh dan kuat.
“Yaa ALLAH nyesek bgt dengernyan😭😭 Smoga kamu kelak jd anak sholeh & kuat yaa nak, slalu doakan mamah husnul khotimah, Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin... 🤲🏻🤲🏻😢😢”, ucap akun @trisnawati_mega.
Tak hanya untaian doa, sebagian warganet juga ikut menceritakan pengalamannya saat kehilangan orang terdekatnya.
“Selalu sedih dan ga kuat klo liat postingan soal buah hati yg dtinggal org tuanya. Anakku masih 5 hari pas dtinggal mamanya ke surga. Alfatihah untuk wanita hebat ku 😇”, ujar akun @papanya_senja yang juga mengalami kejadian serupa dalam video. Komentar itu ditimpali oleh seorang warganet bernama @herunabil.17, bahwa “Anakku 16 hari om ditinggal bundanya.semoga anak2 kita kelak menjadi anak yg soleh dan soleha.amin ya allah”, tulisnya.
“Sama seperti waktu keponakan saya ditinggal wafat ayahnya di usia 3th, dan sang Kaka 4th usah payah saya menjelaskan agar dipahami bahwa ayahnya sudah wafat, saya bilang Allah sayang sama ayah kamu makanya ayah dipanggil buat ketemu Allah, 😢 . Alhamdulillah sekarang mereka sudah besar dan sudah menikah 😢”, komentar akun @indocupa menceritakan duka cita dari sudut pandang seorang bibi kepada keponakannya.
“Waktu nyokap meninggal gue masih 4 taun, waktu itu kaget rumah rame terus kata sodara bokap ulang tahun makanya rame, pas nyokap dimakamin sodara pada bilang "Mama lagi kerja, jauuh" Dan sampe sekarang ditinggal nyokap adalah patah hati terbesar gue.”, ujar akun @a_anggaaar dari sudut pandang seorang anak yang kala itu belum mengerti soal konsep duka cita kehilangan seorang ibu, persis seperti yang terjadi dalam video.
“Adeknya belum paham, semoga ketika sudah paham sakitnya “rasa sepi” itu adek ga kaget ya syg ❤️.. dulu punya tetangga, kakak kandungnya meninggal, tiap ditanya kakak mana jawabannya “ohh kakak lg tidur di bawah” sambil hentakin kaki ke lantai.. selang berapa bulan baru paham kemana kakak? kok ga balik2. akhirnya baru deh mewek.. itu baru kehilangan kakak, apalagi ini ya, ibu.. semoga kuat yaaa adekkk”, tulis @nuza.azizah ikut meramaikan kolom komentar.