Seorang pria membagikan pengalamannya saat mendaki gunung Gede dan menemukan cacing sebesar ular. Video tersebut diunggah ke akun pribadi si pendaki yakni @kipliruli di Instagram.
Pendaki tersebut memperlihatkan dirinya yang menemukan cacing sonari. Cacing itu ia ambil dengan ranting.
“Akhirnya aku menemukanmu wahai cacing sonari. Cacing sonari ini memiliki nama latin Metaphire musica merupakan jenis cacing tanah yang berukuran besar. Cacing ini dapat ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia,seperti yang saya temukan ini di gunung gede (Jawa Barat)”, tulisnya.
Secara fisik, tubuh cacing sonari memiliki tekstur tubuh yang lembut dan terdiri dari cincin-cincin yang disebut 'annuli' sama seperti cacing pada umumnya. Akan tetapi, cacing ini berbeda dengan cacing kalung atau cincin, juga berbeda dengan cacing tanah di permukiman dari segi ukuran tubuhnya. Konon, warga Pegunungan Pangrango menamakan cacing tersebut “sonari” atau “sondari” karena kemampuannya 'bernyanyi'.
Kembali ke video viral itu, cacing raksasa alias cacing sonari ini ditemukan saat mendaki di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam video terlihat pria itu berlari ke bawah pohon.
Ia sudah mempersiapkan sebatang kayu dalam genggamannya. Kayu ini ternyata ia gunakan untuk mengambil cacing yang ia temukan di bawah pohon tersebut. Dalam penuturan pada vlognya, pendaki itu telah menemukan cacing sonari berukuran besar saat mendaki.
“Cacingnya guys super-super. Gede seperti nama gunungnya, Gunung Gede. Hewannya juga gede-gede” ujar pria ini sambil memperlihatkan cacing yang berhasil ditangkap menggunakan sebatang kayu. “Dia muncul kalo habis hujan ya guys,” tambahnya.
Setelah memberi keterangan dalam video, tiba-tiba salah satu cacing yang ada di batang kayu ini jatuh. Sontak membuat dirinya terkejut dan berteriak. Namun hal ini bukan berarti dirinya takut dengan cacing sonari yang didapatkan. Karena setelah salah satu cacing ini terjatuh, ia berpura-pura ingin memakan cacing sonari tersebut.
Cacing sonari itu pun ia dekatkan ke mulutnya, sambil ia membuka lebar mulutnya dan menjulurkan lidahnya. Tak berselang lama, kemudian ia menutup mulutnya kembali dan berteriak kegirangan menyebut nama cacing itu. “Aaaa cacing sonari,” ujarnya. Setelah itu ia mengembalikan cacing yang ditangkapnya tadi itu ke asalnya.
Cacing Sonari dipercaya memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Oleh karena itu, cacing ini diburu oleh banyak orang untuk diperjual belikan. Warga sekitar biasanya mencari cacing sonari untuk pesanan keperluan obat. Cacing ini juga laris sebagai komoditas ekspor ke Jepang. Namun, cacing sonari ini adalah hewan yang dilindungi. Jadi tidak semua orang bisa sembarangan mengambil cacing ini atau akibatnya ia akan berurusan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.