Para pembudidaya maupun pekebun buah durian di tanah air jumlahnya cukup banyak. Itu terbukti karena Indonesia selama ini juga dikenal sebagai sala satu penyetok buah durian terbesar di Asia. Jenis buah durian yang dikembangkan pun semakin beragam.
Ada sejumlah pegiat durian dari Jawa Timur yang bereksperimen menyilangkan bibit durian manca dan lokal. Salah satu pegiat yang berhasil ituadalah Rosulin, warga asal Blitar Jawa Timur, bahkan ada penyilangan yang ia lakukan dengan hasil buah yang terbilang jumbo.
Sudah sejak muda, Rosuluin yang kini genap menginjak usia kepala lima itu menggeluti dunia perkebunan. Dari rambutan, alpukad hingga durian seperti sampai sat ini. Melansir dari jawapos.com, Rosulin sudah menekuni dunia durian sejak tahun 1990 an.
Kala itu dia tertarik dengan jenis durian montong milik tetangganya. Singkat kata Rosulin mendapatkan dua tunas bibit durian impor dari Thailand dan ia mulai bereksperimen.
Rosulin kemudian menyambungkan dua tunas durian montong dari Thailand itu dengan sebatang tunas durian lokal. Ada tiga bibit yang ia tanam di lahan yang tak terlalu luas di dekat rumahnya.
Setelah ditunggu kurang lebih empat tahun, pohon hasil sambungan itu pun berbuah. Ya, ternyata, eksperimen Rosulin berhasil. Dia tidak menyangka buah yang dihasilkan berukuran raksasa.
Ukurannya bisa dua kali lipat dari ukuran normal durian montong. ”Beratnya ada yang mencapai 9 sampai 10 kilogram per buah,” terang pria 55 tahun itu.
1. Penyetok Buah Sekaligus Penyentok Bibit
Melihat hasil yang memuaskan, semangat Rosulin untuk mengembangkan durian hasil penyilangannya kian tinggi. Namun, saat itu pria tersebut lebih fokus untuk memperbanyak bibit durian montong khas miliknya. Lalu, memperjualbelikannya.
Seiring berjalan, ternyata bibit durian Rosulin makin diminati dan makin banyak yang tertarik. Bibitnya makin banyak diburu. Bukan hanya warga lokal, tetapi sampai warga luar daerah.
2. Buah Durian Hasil Silangan Bisa Dua Kali Masa Panen
Yang mulanya Rosulin dikenal sebagai penyetok buah, ia pun akhirnya dikenal sebagai penyedia bibit durian silangan khas milikny. Meski demikian, ia pun tetap fokus pada pembuahan.
Saat dia fokus pembibitan, banyak para pelanggan yang harus kembali dengan tangan kosong karena jumlah buah durian miliknya tak sebanyak jumlah permintaan.
Rosulin kemudian menambah untuk menanam beberapa bibit durian di lahan miliknya. Dan uniknya dari beberapa pohon yang ia silangkan itu ada yang mempunyai masa panen dua kali dalam setahun.
Kini pohon-pohon baru yang ditanam Rosulin sudah berbuah. Produksinya juga sudah lumayan banyak. Apalagi, masa panennya dua kali dalam setahun. ”Gelombang pertama biasanya Desember sampai Januari. Sedangkan gelombang kedua Maret sampai April,” jelasnya seperti dilansir dari jawapos.com.
Melansir dari web Kecamatan Doko Blitar, durian ayng dikembangkan oleh Rosulin warga Desa Genengan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar menjadi primadona di daerahnya. Nama durian itu pun dinamai sesuai namanya; durian Rosulin.