Cerita fantasi adalah sebuah cerita yang berbentuk khayalan, anganangan, dan imajinasi pengarang. Cerita fantasi terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat imajinasi atau khayalan.
Biasanya imajinasi penulis berperan sangat penting dalam cerita fantasi, sehingga ceritanya banyak yang tidak masuk akal, maka dari itu kebenaran dalam cerita tersebut pun diragukan.
Cerita fantasi dibuat dengan penuh kreativitas dan dengan pengembangan jiwa khayalan pengarang. Namun perlu diketahui bahwa fantasi sendiri terdiri dari fantasi aktif dan fantasi pasif.
Fantasi yang dapat dirangkai menjadi sebuah karya disebut fantasi aktif sehingga fantasi inilah yang dimiliki oleh para seniman, pelukis, penulis ataupun perancang. Sedangkan fantasi pasif ialah fantasi yang hanya sebatas mimpi atau angan-angan, contohnya orang yang melamun.
Pengertian Cerita Fantasi Menurut Para Ahli
1. Nurgiyantoro (2008, hlm.295)
Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita.
2. Taum (2017, hlm.18)
Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (imajinatif) yang berkisah hal yang tidak mungkin dijadikan biasa.
3. Kosasih (2018, hlm.241)
Cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan berdasarkan khayalan, fantasi, dan imajinasi.
Struktur Teks Cerita Fantasi
Cerita fantasi memiliki struktur teks tersendiri, yang dapat menunjukkan bahwa cerita tersebut merupakan cerita fantasi. Biasanya dalam cerita fantasi mengandung unsur-unsur yang tidak mungkin ada di dunia nyata.
Adapun struktur teks cerita fantasi menurut Kemendikbud (2017, hlm.54), yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi, mengenalkan latar dan tokoh.
2. Komplikasi, timbulnya masalah hingga masalah memuncak.
3. Resolusi, penyelesaian masalah. Struktur teks cerita fantasi menurut Kemendikbud mencakup tiga hal, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.
Bagian orientasi memperkenalkan latar dan tokoh cerita. Pada bagian komplikasi mulai timbul permasalahan, dan yang terakhir adalah resolusi, yaitu penyelesaian dari permasalahan yang timbul dalam komplikasi.
Struktur teks cerita fantasi dijabarkan lebih lanjut oleh Kosasih (2018, hlm.241). Struktur teks tersebut adalah sebagai berikut.
1. Orientasi, berisi pengenalan tokoh, watak tokoh, dan latar.
2. Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-peristiwa di luar nalar biasanya terjadi.
3. Resolusi, berisi penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh.
Struktur teks cerita yang dikemukakan oleh Kemendikbud sudah sejalan dengan yang dijelaskan oleh Kosasih. Keduanya menyatakan bahwa dalam cerita fantasi terdapat orientasi, komplikasi, dan resolusi.
Namun, bagian orientasi yang dipaparkan oleh Kemendikbud hanya terdapat tokoh dan latar cerita, sementara Kosasih menambahkan orientasi watak tokoh pada bagian orientasi.
Ciri Umum Cerita Fantasi
Adapun ciri-ciri cerita fantasi sebagai berikut.
(1) Adanya Keajaiban, Keanehan, dan Kemisteriusan
Cerita ini mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan oleh penulis).
Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin terjadi akan menjadi hal biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dari dunia nyata. Tema dalam cerita fantasi bersifat magic, supranatural atau futurisik.
(2) Ide Cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis dan tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang.
Ide dalam cerita terkadang bersifat sederhana namun mampu menitipkan pesan yang menarik di dalamnya.
(3) Menggunakan Berbagai Latar (Lintas Ruang dan Waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terkadang akan terjadi pada dua latar yaitu, latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari.
Alur dan latar cerita fantasi memiliki ciri khas tersendiri. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu.
(4) Tokoh Unik (Memiliki Kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yag unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari seperti memiliki kesaktian-kesaktian tertentu.
Tokoh terkadang mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehati-hari, mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu, dan dapat berada pada setting waktu dan tempat yang berbada (bisa waktu yang lampau ataupun waktu yang akan datang/futuiristik).
(5) Bersifat Fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa dilihat oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
(6) Bahasa Penggunaan
Sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan(bukan bahasa formal).
Jenis Cerita Fantasi
Jenis cerita fantasi terbagi menjadi dua kategori yakni berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata dan berdasarkan latar cerita. Berikut penjelasannya:
Teks Fantasi Berdasarkan Kesesuaian dengan Kehidupan Nyata
1. Cerita Fantasi Total
Dalam kategori ini, semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan penulis semata.
2. Cerita Fantasi Irisan
Cerita ini mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, seperti memakai nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.
Teks Fantasi Berdasarkan Latar Cerita
1. Latar Waktu Sezaman
Artinya menggunakan latar yang satu masa saja, seperti: fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik.
2. Latar Lintas Waktu
Berarti cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu yang berbeda, misalnya: masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik.
Langkah Membuat Cerita Fantasi
Ada beberapa langkah yang dapat membantu penulis dalam menulis sebuah cerita fantasi. Langkah-langkah tersebut dapat diaplikasikan ketika penulis mencari ide sampai mengambangkan tulisan menjadi sebuah karya yang utuh dan menarik. Kemendikbud (2017, hlm.73) memaparkan langkah-langkah menulis cerita fantasi:
1. Menemukan ide penulisan dengan mengamati objek atau peristiwa nyata di sekitar kita lalu diberi imajinasi.
2. Penggalian ide cerita fantasi dengan membaca dapat dilakukan dengan membaca buku pengetahuan/ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi tokoh dan seterusnya. Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh dari membaca pengalaman mitos lokal.
3. Membuat rangkaian peristiwa, dari ide yang sudah ditentukan lalu dibuat rangkaian peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.
4. Mengembangkan cerita fantasi, dari deretan peristiwa yang sudah dirancang kemudian dikembangkan watak tokoh, latar, dialog antartokoh yang sehingga menjadi cerita yang utuh.