Pengertian Seni Teater beasal dari kata yunani lama “teatron”yang secara harfiah bearti tempat atau gedung pertunjukan. Dengan demikian, maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan atau tontonan. Teater menurut para tokoh adalah sebagai berikut.
1) Menurut N. Riantiyarno, teater adalah cermin kehidupan, salah satu upaya manusia untuk mencapai titik ujung yag bisa disebut sebagai “kebahagiaan manusiawi”
2) Seni teater menurut Ahmad Yasid teater berasal dari kata yunani “ theatron “ yang berarti tempat pertunjukan. Kata teater sendiri mengacu kepada sejumlah hal yaitu: drama, gedung pertunjukan, panggung pertunjukan, kelompok pemain drama, dan segala pertunjukkan yang dipertontonkan.
3) Turahmat menyebutkan bahwa teater memiliki beberapa arti. Dalam arti luas teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan didepan orang banyak.
Sedangkan dalam arti sempit teater adalah drama, yaitu kisah kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas dengan media percakapan, gerak, dan laku, didasarkan pada naskah yang tertulis dilengkapi dekor, kostum, make up, nyanyian, tarian dan sebagainya.
4) Menurut Eko Santoso dkk teater adalah teater mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan (to act) sehingga tindaktanduk pemain di atas pentas disebut acting.
5) Pengertian teater menurut Hermalwati ialah suatu kegiatan yang dapat membentuk kepribadian seperti disiplin, mandiri, bertanggung jawab, rasa ingin tahun, kreatif, kebersamaan (solidaritas), kerja keras dan sportifitas.
Berdasarkan pengertian menurut tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa teater merupakan suatu kegiatan kompleks yang mana didalamnya mencakup beberapa unsur, unsur tersebut diantaranya yaitu unsur gerak laku yang diatur oleh naskah dan didukung dengan adanya musik, make up, setting dan sebagainya yang dipertontonkan dalam satu panggung pementasan.
Jenis-Jenis Seni Teater
Jenis–jenis teater ada dua yaitu teater tradisional asia dan teater tradisional nusantara. Begini penjelasannya;
1) Teater Tradisional Asia
Teater tradisional Asia sangat banyak macam dan ragamnya. Setiap negara mempunyai teater tradisionalnya masing-masing. Ada pun yang termasuk dalam macam ragam teater tradisional yang banyak itu adalah.
a) Teater tradisional Cina
b) Teater tradisional Jepang
c) Teater tradisional India
2) Teater Nusantara Indonesia
Teater nusantara dibagi menjadi dua yaitu teater tradisional dan teater moderen.
a) Teater tradisonal adalah bentuk tontonan yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun kepada masyarakat.
Dramawan biasanya mengaktualisasikan teater tradisi itu dengan konsep-konsep kekikinian, agar tontonan yang disuguhkan tidak berjarak dengan penontonnya. Teater tradisional dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Teater Rakyat
Yaitu improvisasi sederhana, sepontan dan menyatu dengan kehidupan rakyat. Contoh terater rakyat yaitu, Makyong, Randai, Mamanda, Arja, Ubrug, Ketoprak, Ludruk, dan Cekepung.
2. Teater Klasik
Sifat teater ini sudah mapan, artinya segala sesuatunya sudah teratur, ada jalan cerita, pelaku yang terlatih, gedung pertunjukanyang memadai dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat (penontonnya). Misalnya: wayang orang dan wayang golek.
3. Teater Transisi
Merupakan teater yang bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat. Jenis teater seperti komidi stambul, sandiwara dardanela, sandiwara srimulat.
b) Teater Modern
Merupakan drama yang dipentaskan berdasarkan naskah. Pemain menghafalkan dan menirukan segala pettunjuk yang tertera dalam naskah. Dalam perkembangan sekarang, teater moderen dilengkapi gambar animasi, pengeras suara.
Fungsi dan Tujuan Seni Teater
Teater sebagai salah satu bentuk kesenian memiliki fungsi sebagai alat pendidikan. Sifatnya yang diselubungi oleh permainan, pemeranan dan kesibukan lain dalam melakukan pekerjaan teater itu menyebabkan ia tidak terasa membosankan. Adapun fungsi seni teater adalah sebagai berikut;
1) Mendapatkan keterampilan,
2) Mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap,
3) Belajar bekerjasama dengan orang lain,
4) Menemukan kebenaran,
5) Mengembangkan kemampuan pengutaraan pemikiran,
6) Mengembangkan apresiasi estetik serta konsep budaya.
Sedangkan tujuan seni teater dibagi menjadi dua yaitu tujuan kurikuler dan tujuan intruksional umum.
1) Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler mata pelajaran seni teater, adalah mendidik atau mengajarkan parasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dasar untuk berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar apresiasi pada budaya bangsa.
2) Tujuan Intruksional Umum
Tujuan intruksional umum yaitu usaha-usaha agar siswa dapat memahami, menguasai serta memiliki kemampuan dan keterampilan terhadap unsur-unsur teater yang disarankan. Untuk selanjutnya siswa lebih tertarik dan menyenanginya.
Dengan seni teater sisiwa dapat menemukan cita rasa kehidupan melalui konsep-konsep kebudayaan yang diserap dari bacaan, pelajaran sejarah, dan problem-problem sosial yang diangkat keatas pentas. Hal ini akan merangsang kedua belah pihak yaitu guru dan siswa.
Unsur Seni Teater
Unsur yang ada di dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu internak dan eksternal, berikut penjelasannya:
1. Unsur Internal
Unsur internal adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan dalam suatu teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater.
Oleh sebab itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal ini sebagai berikut:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau juga Skenario berisi kisah itu dengan nama tokoh serta dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah ini menjadi salah satu penunjang yang menyatukan segala macam unsur yang ada diantaranya pentas, pemain, kostum dan sutradara.
b. Pemain
Pemain adalah salah satu unsur yang paling penting di dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain memiliki peran di dalam menghasilkan beberapa unsur lain, ialah seperti unsur suara serta gerak.
Terdapat tiga jenis pemain, di antaranya peran utama (protagonis/antagonis), peran pembantu serta juga peran tambahan atau figuran. Di dalam film atau juga sinetron, pemain ini biasanya disebut juga dengan Aktris untuk perempuan, serta Aktor untuk laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara adalah salah satu unsur yang paling sentral, disebabakan karna sutradara ini ialah orang yang memimpin serta juga mengatur sebuah teknik pembuatan atau juga pementasan teater.
Sutradara menjadi otak dari alur dari sebuah cerita, misalnya seperti ialah menciptakan ide atau pemikiran mengenai pentas yang nanti akan digunakan mengarahkan semua aktor, membedah naskah, serta lain sebagainya.
d. Pentas
Pentas ini merupakan salah satu unsur yang mampu untuk bisa atau dapat menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan.
Selain dari itu, pentas tersebut menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya itu terdapat tata lampu, properti, serta juga beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan suatu pentas.
e. Properti
Properti ini ialah sebuah perlengkapan yang diperlukan di dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, serta lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait itu dengan pementasan teater, antara lain sebagai berikut:
• Tata rias ini merupakan cara mendandani pemain di dalam memerankan tokoh teater supaya lebih sesuai itu dengan karakter yang akan diperankan;
• Tata busana ini ialah pengaturan pakaian pemain supaya mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan itu tentu akan berbeda dengan pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
• Tata lampu ini ialah pencahayaan di panggung;
• Tata suara ini ialah pengaturan pengeras suara.
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal merupakan unsur selanjutanya yang mengurus mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang akan dibutuhkan atau diperlukan di dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal ini di antaranya sebagai berikut:
a. Staf Produksi
Staf produksi merupakan sekelompok tim atau individual yang berkenaan itu dengan pimpinan produksi sampai seluruh bagian yang terdapt di bawahnya. Adapun tugas dari tiap-tiap dari mereka di antaranya sebagai berikut:
• Produser/pimpinan produksi;.
• Mengurus semua hal tentang produksi;
• Menetapkan anggaran biaya, fasilitas, program kerja personal (petugas), dan lain sebagainya.
b. Sutradara/Direktur
Tugas dari sutradara di antaranya sebagai berikut:
• Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
• Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
• Mencari dan menyiapkan aktor;
• Mengatur segala sesuatu yang nanti dipegang oleh bagian desainer dan juga para kru;
• Menyiapkan make up.
c. Stage Manager
Tugas dari stage manager di antaranya sebagai berikut:
• Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
• Membantu sutradara.
d. Desainer
Tugas dari desainer di antaranya sebagai berikut:
• Menyiapkan segala macam aspek visual yang menyangkut, seperti menyiapkan properti.
• Mengatur suasana atau juga tempat atau pun juga perlengkapan kostum, tata lampu pementasan, serta juga pencahayaan, serta perlengkapan pendukung lainnya seperti, audio.
e. Crew
Crew ini ialah pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya sebagai berikut:
• Bagian pentas/tempat
• Bagian tata lampu (lighting)
• Bagian perlengkapan serta tata musik.