Jelaskan Pengertian Logika, Berikut Macam, Unsur, dan Manfaatnya

"Ketahui Juga Pendapat Para Ahli dan Manfaat dari Logika."

Logika berasal dari kata Yunani “logos” yang berarti “kata”, “uraian pikiran” atau “teori”. Istilah logika secara etimologis dapat diartikan “ilmu tentang uraian pikiran”.

Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat, oleh karena itu untuk berfilsafat yang baik harus dilandasi logika, supaya penalarannya logika dan kritik.

Di samping itu, logika juga sebagai sarana ilmu, sama halnya matematika dan statistika karena semua ilmu harus didukung oleh penalaran logika dan sistematik yang merupakan salah satu syarat sifat ilmiah.

Dengan demikian, logika berfungsi sebagai “dasar filsafat dan sarana ilmu”. Syarat sifat ilmiah salah satu di antaranya “harus sistematik” yang di maksudkan adalah mempunyai susunan menurut aturan tertentu yang bagian-bagiannya saing berhubungan untuk mencapai maksud atau peranan tertentu serta tidak mengandung kontradiksi di dalamnya.

Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu maka logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: “teori tentang penyimpulan yang sah” atau juga didefinisikan “sistem penalaran yang menelaah tentang prinsip-prinsip penyimpulan yang sah”.

Penyimpulan yang dimaksudkan adalah bagian dari pemikiran dan tidak semua pemikiran merupakan penyimpulan, seperti menghitung, mengingat-ingat, bukanlah pembahasan logika.

Pengertian Logika Menurut Para Ahli

1. Cholid Narbuko

Logika adalah ilmu pengetahuan tentang asas, aturan, hukum-hukum, susunan, atau bentuk pikiran manusia yang dapat mengantar pikiran tersebut pada suatu kebenaran.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa logika bukanlah kegiatan mengingat-ingat, tetapi merupakan proses penalaran.

2. Abu Achmadi

Logika adalah suatu studi yang sistematis (ilmiah) tentang prinsip umum yang menentukan kesatuan (validitas) cara menarik kesimpulan terhadap masalah-masalah yang diperbincangkan.

Macam-Macam Logika

1. Logika Kodratiah, akal dapat bekerja menurut hukum-hukum logika dengan cara yang spontan. Namun demikian, dalam hal-hal tertentu akal budi manusia dapat dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungannya yang subyektif.

2. Logika Ilmiah, logika ini membantu logika kodratiah. Logika ilmiah memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi. Karena bantuan logika ilmiah ini, akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat dan lebih teliti.

Unsur-unsur Logika
Adapun unsur-unsur logika sebagai berikut;

1. Pemikiran manusia sesungguhnya terdiri atas tiga unsur. Unsur yang pertama adalah pengertian-pengertian.

Kemudian pengertianpengertian disusun sedemikian rupa sehingga menjadi keputusankeputusan. Akhirnya, keputusan-keputusan itu disusun sedemikian rupa menjadi penyimpulan-penyimpulan.

2. Pengertian¸ menangkap kenyataan tentang sesuatu sebagaimana adanya; artinya menangkap sesuatu tanpa mengakui atau mengingkarinya.

Pekerjaan pikiran di sini adalah mengerti kenyataan, serta membentuk pengertian-pengertian atas dasar pengetahuan indera; misalnya kenyataan akan adanya: ‘jual-beli’, ‘mobil’, ‘mahal’, dan seterusnya.

3. Keputusan, memberikan keputusan, artinya menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian lainnya atau memungkiri hubungan itu.

Misalnya adanya hubungan antara ‘harga mobil’ (jumlah yang harus dibayar) dengan keadaan keuangan seseorang, yang karena hubungan itu kemudian disebut ‘mahal’. Keputusan itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan ‘mobil itu mahal’; pernyataan ini dalam logikadisebut ‘putusan’.

4. Penyimpulan, menghubungkan keputusan-keputusan sedemikian rupa, sehingga dari satu keputusan atau lebih, akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.

Atas dasar ‘putusan’ pada point kedua, maka seseorang dapat menyimpulkan, misalnya ‘saya itu tidak jadi membeli mobil itu’.

5. Jalan pikiran seperti diuraikan di atas tidak mesti diungkapkan dalam bentuk kata-kata, meskipun tetap ada dalam pemikiran seseorang. Tetapi dalam berpikir tersebut, seseorang mesti mempergunakan kata tertentu, yang disebut pengertian atau konsep.

Apabila apa yang dipikirkan itu hendak diberitahukan kepada orang lain, maka isi pikiran itu harus dilahirkan dalam bentuk kata-kata (bahasa), term (istilah), atau tanda yang lain (Poespoprojo, 2011: 14- 15).

6. Pemikiran, penalaran, atau penyimpulan, adalah suatu penjelasan, yang menunjukkan kaitan atau hubungan antara dua hal atau lebih, yang atas dasar alas an-alasan tertentu dan dengan langkah-langkah tertentu sampai pada suatu kesimpulan. Misalnya;

a. Kalimat berita atau putusan. Hubungan antara dua hal diucapkan secara positif: ‘ini adalah demikian’ atau ‘ini tidak demikian’. ‘Pohon-pohon tumbang’, ‘gunung Merapi tidak meletus’.

b. Hubungan sebab akibat: ‘ini demikian karena…’. ‘Pohon-pohon tumbang karena ada angin putting beliung’.

c. Hubungan maksud tujuan: ‘ini demikian untuk…’. ‘Pohon-pohon ditebang untuk pelebaran jalan’.

d. Hubungan bersyarat: ‘kalau begitu, maka itu bagitu’. ‘Kalau orang membangun jalan di sana, maka pohon-pohon perlu ditebang’.

Manfaat Logika

Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan ketika berpikir dengan logika, berikut uraiannya;

1. Membantu seseorang untuk berpikir lurus, tepat, dan teratur. Dengan berpikir lurus, tepat, dan teratur seseorang akan memperoleh kebenaran dan terhindar dari kesesatan. 

2. Semua bidang kehidupan manusia membutuhkan keteraturan dalam tindakan-tindakannya yang berdasar atas kemampuan berpikirnya. 

3. Semua filsafat dan ilmu pengetahuan hampir tidak bisa dipisahkan dari analisa-analisa logika’. 

4. Logika mengarahkan dan mendorong seseorang untuk berpikir sendiri. 

5. Manusia pada umumnya mendasarkan tindakan-tindakannya atas pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan yang obyektif.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network