Viral Uang Pecahan Rp 5 Ribu Salah Potong, Dibeli Rp10 M Pun Tak Dijual

"Sang pemilik pecahan uang tersebut pun menuturkan bahwa meskipun ditawar Rp10 M, ia takkan menjual uang tersebut. Benarkah?"

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) telah diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi uang kertas dan uang logam, paspor RI, pita cukai, materai, dan sertifikat tanah. Setiap produk yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital.

Dibutuhkan banyak proses untuk membuat uang kertas sehingga memiliki kualitas dan spesifikasi yang baik. Perum Peruri merupakan satu-satunya perusahaan yang diberi wewenang oleh Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang kertas asli. Bagaimana prosesnya?
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/CdXztB6FaOm/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Di salah satu kawasan industri di Karawang tepatnya di desa Parung Mulya terdapat pabrik seluas 202 hektare. Pabrik tersebut telah mencetak uang yang beredar saat ini dengan total 45 mesin pencetak. Kepala Divisi Produksi Uang Peruri, Slamet Haryono menjelaskan, awal mula pembuatan uang kertas adalah dari proses pengukiran. Ini adalah proses yang mencakup pembuatan desain dan gambar mentah. Proses tersebut dilakukan oleh Peruri dengan rekomendasi gambar yang diberikan oleh BI.

Cetak offset adalah proses pencetakan, seperti sablon pada kedua sisi uang kertas dengan warna dasar uang. Setelah cetak offset, dilanjutkan proses cetak intaglio, yang merupakan proses penyempurnaan dari cetak offset. Di sini, salah satu mesin akan mencetak hologram warna pada uang. Proses pencetakan intaglio lebih rumit daripada cetak offset, karena begitu mesin berjalan hanya bisa mencetak satu sisi uang kertas, berbeda dengan cetak offset yang bisa mengerjakan dua sisi sekaligus.

"Intaglio itu 2 kali offset," ujarnya. Kedua proses itu tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Karena harus menunggu tintanya kering agar warnanya tidak pudar atau kotor.
Setelah proses, pencetakan uang berlanjut ke proses penyimpanan dan pemeriksaan. Nah, dalam proses pemeriksaan ini akan diketahui uang mana yang layak edar atau tidak. Yang tidak layak edar biasanya karena tinta yang tidak rata, pewarnaan yang tidak sempurna atau kertas yang terlipat. Uang tersebut akan diberi tanda dan dilubangi agar tidak beredar.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/CdXztB6FaOm/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Uang kertas yang melalui proses ini masih dalam bentuk bilyet dengan cetakan kertas berukuran besar, kira-kira seukuran dua halaman koran, atau 45 lembar uang kertas. Setelah proses ini, uang yang masih berupa lembaran kertas besar dipotong-potong menggunakan mesin dan disusun serta dikemas.

Sebagian besar proses penciptaan uang memang menggunakan mesin, namun bukan berarti tidak akan terjadi error. Sebab, belum lama ini sebuah video viral unggahan @benrame26 menunjukkan sebuah pecahan uang Rp5.000 yang tampak rusak karena hasil pemotongan mesin tidak sesuai (salah potong).

Sang pemilik pecahan uang tersebut pun menuturkan bahwa meskipun ditawar Rp10 M, ia takkan menjual uang tersebut. Karena penuturan sang pemilik video tersebut, warganet pun memberikan komentar yang beragam.

"Buat apaan uang kayak gituan," tulis akun @wiryawan347.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/reel/CdXztB6FaOm/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

"Kalo resmi dari peruri mahal kok pastinya, pernah lihat di museum Bank Indonesia, ternyata banyak uang yang cetakannya salah dan unik tapi banyak diminati kolektor. Kalau ini resmi harganya pasti lumayan," komentar akun @secondwell_store.

"Saya sebagai karyawan Peruri di Karawang ngakak liat video ini. Uang enji aja bangga," akun @_muhammadalpian_ turut berkomentar.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network