Tradisi Bakajang jadi ciri khas perayaan lebaran Idul Fitri bagi masyarakat di Kabupaten Limahpuluh Kota di Sumbar. Warga berkumpul di sungai mendorong kajang, perahu yang dihias serupa kapal pesiar.
Tradisi unik lebaran ini diunggah oleh akun instagram @exploredolan.id. Dalam video terlihat warga baik anak-anak, remaja maupun orang tua tumpah ruah di kawasan sungai. Terlihat anak-anak menggiring kapal pesiar hias. Sungai tersebut terlihat dangkal dan tanpa arus.
Di sungai terekam pula anak-anak yang asyik berenang dan bermain di sungai. Banyak pula warga yang menonton di pinggiran sungai dan mengabadikan momen penuh keceriaan tersebut.
"Tradisi habis lebaran di sumatera barat di daerah kabupaten 50 kota biasa disebut dengan bakajang...," tulis @exploredolan.id di narasi unggahannya.
Menurut bahasa Melayu Kuno, kajang berarti perahu atau sampan. Kajang digunakan sebagai alat mengarungi Batang Mahat untuk silaturahmi.
Tradisi ini dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri dengan tujuan meningkatkan silaturahmi antara anak kemenakan dari empat suku yang ada di jorong nagari Gunuang Malintang tersebut. Tradisi Bakajang ini juga momen bagi warga untuk berkumpul dan bersilaturahmi saat Lebaran.
Kapal pesiar hias tersebut terus digiring berputar mengarungi sungai oleh warga, ada pula yang berdiri didepan menaiki kapal pesiar hias tersebut. Kapal pesiar hias tersebut dihias seperti pesiar asli umunya, panjangnya kira kira hampir 9-10 meteran dan tinggi 2 meter.
Video tersebut pun kini viral di media sosial. Postingan @exploredolan.id tentang tradisi kajang ini kini telah disukai 3 ribuan lebih warganet. Banyak warganet yang terkesima melihatnya.
"Kirain Kapal Symphony on the seas nyasar 😍," tulis akun @ jf_preloved.
"Ini trbuat dr apa? Kereennnn eh," tanya akun @ fei_be07.
"Keren yoo di Kabupaten 50 kota kapal pesiar bisa mengarungi sungai 👏," ujar akun @ syamramanea.
"Keren anjirr kapalnya kek beneran😁," tulis akun @ d_muzacky.
"Mantap Sumatra 👏," ungkap akun @ bayusobri96.