thumb.viva.co.id
Purwakarta, – Tol Cipularang telah menjadi saksi bisu dari berbagai kecelakaan maut yang terjadi sejak tahun 2017 hingga 2024. Dalam rentang waktu tersebut, banyak insiden tragis yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Data kecelakaan di Tol Cipularang menunjukkan betapa pentingnya keselamatan berkendara dan perhatian terhadap kondisi jalan. Upaya untuk meningkatkan keamanan di jalur ini terus dilakukan, mengingat tingginya volume kendaraan yang melintas. Memahami sejarah kecelakaan di Tol Cipularang dapat membantu pengemudi lebih waspada dan berhati-hati saat berkendara di area tersebut.
Pada 18 Mei 2017, terjadi tabrakan beruntun melibatkan 10 kendaraan di KM 91 Tol Cipularang arah Jakarta. Kecelakaan ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 27 orang lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini bermula ketika sebuah truk hilang kendali.
Di bulan Juli 2017, tabrakan beruntun kembali terjadi di KM 97, di mana sebuah truk mengalami rem blong dan menabrak enam kendaraan yang terparkir, mengakibatkan satu korban jiwa.
Pada 2 September 2019, kecelakaan melibatkan 21 kendaraan di KM 91, yang menyebabkan 9 orang tewas dan 19 lainnya luka-luka. Insiden ini terjadi akibat truk yang terguling, memicu reaksi berantai di jalan raya.
Insiden maut juga terjadi pada 13 Januari 2020, ketika sebuah truk menabrak elf karena sopir tidak memperhatikan jarak aman. Akibatnya, dua orang meninggal dunia.
Pada 5 April 2021, kecelakaan melibatkan mobil Toyota Calya dan mobil pick up di KM 105, mengakibatkan satu orang meninggal dan empat lainnya luka-luka. Kecelakaan ini terjadi ketika Toyota Calya hilang kendali.
Di KM 113 pada 15 Juli 2023, satu keluarga tewas dalam kecelakaan saat menabrak truk yang berhenti di bahu jalan. Korban termasuk seorang ibu dan dua anaknya.
Terbaru, pada 11 November 2024, sebuah truk tronton diduga mengalami rem blong dan menabrak puluhan mobil di KM 92, mengakibatkan satu orang meninggal dan 27 orang menjadi korban. Sopir truk telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.