Viral Video Ibu Hamil Terima Sembako Tanpa Telur, Suami Berikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf

"Video ibu hamil terima sembako tanpa telur viral, suami klarifikasi dan minta maaf atas kesalahpahaman."

Viral Video Ibu Hamil Terima Sembako Tanpa Telur, Suami Berikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Daftar Isi

  1. Video Viral Ibu Hamil
  2. Reaksi Publik di Media Sosial
  3. Klarifikasi Suami Ibu Hamil

Video Viral Ibu Hamil

Bandung, – Sebuah video yang menunjukkan seorang ibu hamil menerima bantuan sembako di Desa Citeureup, Kabupaten Bandung, mendadak viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memberikan satu kantung plastik sembako kepada ibu hamil tersebut di acara penyaluran bantuan gizi.

Momen yang menarik perhatian publik terjadi ketika kader PKK meminta ibu hamil untuk berfoto sambil memegang beberapa telur. Namun, setelah sesi foto selesai, telur-telur itu dikembalikan kepada kader PKK, dan ibu hamil hanya membawa pulang kantung sembako tanpa telur. Situasi ini menimbulkan banyak pertanyaan dan reaksi dari netizen.

Reaksi Publik di Media Sosial

Komentar netizen pun mulai membanjiri unggahan video tersebut. Banyak yang merasa heran dan menyayangkan situasi yang dianggap tidak adil. Beberapa netizen berpendapat bahwa seharusnya ibu hamil mendapatkan paket sembako yang lengkap, termasuk telur, sebagai bagian dari bantuan gizi yang seharusnya diterima.

Klarifikasi Suami Ibu Hamil

Setelah video tersebut viral dan menuai banyak reaksi, suami dari pengunggah video, yang bernama Oki, memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Dalam pernyataannya, Oki menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman mengenai pembagian telur dalam paket bantuan. Ia meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi, yang telah membuat publik salah paham dan berkomentar negatif.

Oki menegaskan bahwa paket bantuan yang diterima oleh istrinya sudah lengkap dengan telur, namun telur tersebut sudah diberikan oleh kader di awal. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu oleh kegaduhan yang muncul akibat video tersebut.

“Saya mohon maaf kepada pemerintah desa Citeureup dan pihak-pihak terkait atas kesalahpahaman ini,” pungkasnya. Dengan klarifikasi ini, diharapkan kesalahpahaman dapat segera diluruskan dan tidak lagi menjadi polemik di masyarakat.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network