thumb.viva.co.id
Jakarta, Saaih Halilintar, seorang YouTuber dengan 12,3 juta subscriber, diperkirakan memperoleh penghasilan fantastis setiap bulan. Menurut laman Social Blade, Saaih menghasilkan antara $84 hingga $1.300 per bulan, yang setara dengan Rp1,2 juta hingga Rp20 juta. Angka ini menunjukkan betapa besarnya potensi penghasilan dari platform YouTube bagi para kreator konten.
Penghasilan tahunan Saaih juga tidak kalah mencengangkan. Data dari Social Blade mencatat penghasilannya per tahun berkisar antara $1.000 hingga $16.100, atau sekitar Rp15 juta hingga Rp248 juta. Ini adalah bukti nyata bahwa YouTube bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Menariknya, meskipun memiliki penghasilan yang besar, Saaih Halilintar diketahui tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Di Indonesia, setiap individu yang berpenghasilan di atas batas minimum yang ditetapkan wajib memiliki NPWP dan membayar pajak. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kepatuhan pajak di kalangan para kreator konten.
Berdasarkan ketentuan tahun 2023, wajib pajak yang tidak menikah seperti Saaih, dengan penghasilan minimal Rp54 juta per tahun atau Rp4,5 juta per bulan, seharusnya sudah memiliki NPWP dan membayar pajak. Kabar mengenai Saaih yang tidak memiliki NPWP mencuat setelah ia gagal menjadi atlet golf dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.
Kegagalan tersebut disebabkan oleh salah satu syarat administrasi yang tidak dipenuhi, yakni ketiadaan NPWP. Hal ini membuat Saaih kehilangan kesempatan untuk tampil sebagai atlet dalam ajang olahraga bergengsi tersebut. Meskipun panitia tidak secara khusus mensyaratkan NPWP, kebijakan tersebut dikembalikan kepada pengurus provinsi masing-masing.
Dengan penghasilan yang cukup besar dari platform YouTube dan endorsement di media sosial lainnya, seharusnya Saaih tidak kesulitan memenuhi kewajiban pajaknya. Ini menjadi pelajaran penting bagi para kreator konten lainnya untuk selalu mematuhi aturan perpajakan yang berlaku.