cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Kehadiran kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor bisnis semakin tidak terhindarkan. Baik perusahaan besar maupun kecil, AI mulai diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, penting bagi pelaku bisnis untuk memahami dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini.
AI generatif diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat besar bagi bisnis. Menurut Goldman Sachs, AI generatif dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja tahunan dan mendorong peningkatan PDB global. Di Indonesia, kontribusi AI terhadap PDB diperkirakan mencapai USD 366 miliar pada tahun 2030.
Industri jasa keuangan sering kali bergerak cepat dalam mengadopsi teknologi. AI digunakan untuk meningkatkan penilaian risiko pinjaman, mendeteksi penipuan, dan meningkatkan layanan nasabah. Contohnya, Bank of America memperkenalkan asisten virtual bertenaga AI, Erica.
Layanan kesehatan telah menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan oleh AI. AI digunakan untuk mengotomatiskan kegiatan administratif dan mempercepat pengembangan obat. Sebuah studi menunjukkan bahwa AI dapat memangkas biaya dan waktu pengembangan obat hingga 50%.
Pemerintah menjadi salah satu pengguna AI terbesar. Di AS, lebih dari 700 contoh penggunaan AI telah dicatat, termasuk analisis data untuk meningkatkan pelayanan publik. Di Argentina, AI digunakan untuk memprediksi penyebaran penyakit.
AI telah memberikan banyak manfaat dalam sektor manufaktur. Contohnya, General Motors menggunakan desain generatif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. AI juga digunakan untuk memantau kualitas dan meningkatkan perencanaan produksi.
Pertanyaannya bukan apakah AI akan hadir dalam bisnis Anda, tetapi kapan. Penting untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk memaksimalkan ROI dari penggunaan AI di perusahaan Anda.