Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menghebohkan, terutama terkait dampaknya terhadap tenaga kerja di Indonesia. Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa AI dapat menggantikan posisi pekerjaan manusia.
Dalam pernyataan terbaru, perusahaan perangkat lunak besar memberikan pandangannya mengenai isu ini. Mereka menekankan bahwa banyak pekerjaan yang berpotensi tergantikan oleh AI, terutama yang bersifat rutin dan berulang. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka pengangguran jika tidak diantisipasi dengan baik.
Perusahaan tersebut juga menekankan pentingnya adaptasi dan pengembangan keterampilan baru untuk menghadapi perubahan yang dibawa oleh teknologi AI. Pekerja di Indonesia diharapkan dapat berkolaborasi dengan teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada. Pelatihan dan pendidikan ulang menjadi kunci untuk memastikan bahwa tenaga kerja tetap relevan di era digital ini.
Dengan demikian, meskipun ada kekhawatiran mengenai AI yang menggantikan pekerjaan manusia, ada juga peluang untuk pertumbuhan dan kolaborasi. Adaptasi dan pengembangan keterampilan baru adalah langkah penting untuk menghadapi tantangan ini.