Seekor king kobra besar kedapatan tengah bersembunyi di atap rumah salah seorang warga di India. King kobra itu memiliki warna tubuh yang hampir sama dengan atap rumah milik warga sehingga keberadaannya sempat tak terdeteksi.
Beruntung, area atap yang ditinggali oleh ular itu adalah bagian belakang rumah yang terlihat digunakan untuk menyimpan tumpukan kayu dan bambu sehingga tidak langsung membahayakan sang pemilik rumah. Meskipun demikian, mengetahui ada seekor king kobra hidup di atap rumahnya saja sudah cukup membuat keluarga itu merasa resah sehingga mereka memanggil seorang pawang ular untuk mengevakuasi ular tersebut.
Proses evakuasi king kobra di atap rumah warga itu pun diabadikan oleh seorang warganet lalu diunggah di akun media sosialnya. Kemudian, sebuah akun penghobi ular bernama @d_shrestha10 membagikan ulang video tersebut untuk para pengikutnya.
Dalam video singkat yang hanya berdurasi 10 detikan itu warganet dapat menyaksikan akhir dari proses evakuasi king kobra yang dilakukan oleh seorang pawang ular. Dengan bantuan tongkat khusus, pria yang diduga sebagai pawang ular itu menunjukkan kemampuannya saat menangkap ular.
Meskipun sempat adu kekuatan karena kepala ular tetap tergantung di atap meskipun 7/8 bagian tubuhnya sudah terjatuh, akhirnya pria tersebut berhasil membuat king kobra dalam video menyerah dan menjatuhkan kepalanya juga. Dengan jatuhnya kepala king kobra dari atap rumah warga tersebut, maka proses evakuasi pun berakhir dan berhasil dilakukan.
Sejatinya, ular (termasuk king kobra) takut kepada manusia. Namun, jika sudah merasa terancam dan terpojok, maka ia dapat berubah menjadi agresif. Persis seperti yang tampak dalam video, di mana ular tersebut tampak ‘malas’ berurusan dengan pria yang tengah mengorek sisi kanan dan kiri tubuhnya untuk membuatnya turun dari atap rumah. Bahkan, saat seluruh bagian tubuhnya sudah bergelantungan, sang raja kobra itu tetap berusaha mempertahankan kepalanya untuk tetap tergantung di atap.
Mengutip dari laman Grid.id, seorang ketua Sioux Indonesia (lembaga studi ular) bernama Rudy Rahardian mengatakan bahwa ular bisa masuk ke dalam rumah kemungkinan karena ulah manusia juga. Maksudnya, habitat asli ular di alam dirusak dengan adanya perumahan-perumahan sehingga sang ular pun mencari tempat berteduh yang baru, yaitu dengan cara ‘menumpang’ di salah satu rumah yang dinilai cocok dengan dirinya.
Pemicu lain munculnya ular di rumah-rumah warga adalah makanan. Ular masuk ke dalam rumah karena mencium adanya makanan nikmat di dalam rumah itu, yakni tikus, katak, kodok, kadal, dan cicak. Ular mencium bau kotoran tikus, bau katak, dan lain-lain dan mengikutinya hingga masuk ke dalam rumah. Ular juga bisa masuk ke dalam rumah karena "salah jalan".
Namun, bagaimana kalau ular sudah terlanjur masuk ke dalam rumah? Rudy menyarankan warga untuk tidak gegabah membunuh ular tersebut. Lebih baik mereka melakukan 4 hal yang disingkat dengan STOP, yakni Silence (diam), Thinking (berpikir), Observe (amati), dan Prepare (bersiap).