Seorang rescuer ular sekaligus Youtuber bernama Amar PD baru-baru ini sukses menimbulkan kontroversi di kalangan warganet Facebook. Hal ini karena video YouTube yang ia unggah ulang di kanal Facebooknya itu menampilkan sebuah momen mengerikan yang bikin merinding, yaitu pelepasan puluhan bayi king kobra ke dalam hutan.
Siapa yang tidak merinding? Dalam videonya itu, Amar menuturkan kalau bayi king kobra yang hendak dilepasliarkan itu berjumlah 59 ekor. Ia membawa bayi-bayi raja kobra itu menggunakan selembar kain bermotif batik dengan cara "digembol". Setelah sampai di hutan, barulah Amar membuka kain itu hingga tampak puluhan bayi king kobra yang saling membelit satu sama lain.
Beberapa bayi king kobra langsung bisa hidup mandiri dengan keluar dari kain dan merayap pergi. Namun, beberapa ekor lainnya tampak masih santai dan belum selesai beradaptasi sehingga belum menunjukkan gerak-gerik pergi dari kain yang mewadahinya tadi. Oleh karena itu, Amar membantu bayi-bayi itu pergi dengan cara mengangkatnya lalu meletakkan kembali bayi-bayi king kobra itu ke tanah.
Cara itu cukup sukses membuat beberapa ekor king kobra akhirnya pergi dan menjauh dari Amar. Namun, ada satu kejadian menarik saat pelepasliaran bayi king kobra itu, di mana dia ekor bayi king kobra justru terlibat adu kekuatan karena terlihat saling gigit dan bertarung. Menyaksikan fenomena tersebut, Amar pun membantu keduanya untuk terpisah sehingga tidak ada momentum sesama bayi king kobra saling bertarung apalagi sampai saling makan.
"Manusia tdk bisa menyeimbangkan ekosistem, biar alam yg bekerja, manusia hanya membantu menjaga, dan itu pun cukup dengan tidak merusaknya," komentar akun Facebook John Keanoris.
"Melepaskan dan mengembalikan ke habitat aslinya sangat lah bagus,apa lagi jauh dari pemukiman warga. Untuk menjaga ekosistem dan rantai makanan," imbuh pemilik akun Facebook bernama Gumilar.
Namun, sepertinya tidak semua warganet Facebook yang menyaksikan video itu memiliki pendapat yang sama. Sebab, masih banyak warganet yang berpendapat kalau pelepasan bayi king kobra akan membahayakan masyarakat di waktu yang akan datang saat king kobra itu dewasa.
"Orang kok pd takut.sm ular pdhl ular diciptakan itu sdh melaluai perhitungn yg matang tujuanya spaya ada keseimbang ecosestem siklus alam ada matarantainya. Mlai dr brung elang mkan ular ular mkn tikus & sterusnya jd ular bs mengotrol populsi tikus & itu bs membantu petani. Dr zaman dulu. Ular itu sdh dekat sm qt. Sbgai mitra petani. & sy sering ketemu hampir semua jenis ular sdh pernah sy temui. Dan ular itu instingnya tinggi kalo dilihat manusia akan lari duluan jd adanya ular di sekitar qt gk perlu ditakuti /diperdebatkan yg salah justru manusia. Ular diburu & dijual sehingga populasinya menurun tajam bukan tak menutup kemungkinan bisa punah.!," kata akun Facebook Darso.
"Jadi gini pengamatan ku selama jelajah dan mengamati jenis jenis rptile di hutan. (1) king kobra bukan jenis ular yang hidup soliter atau bergerombol tapi mereka punya teretori masing masing. (2) kjng kobra adalah jenis puncak rantai makanan bagi ular lain nya,dari yang berbisa sampe yang tidak memiliki bisa sama sekali. Apa yang terjadi jika KC punah.?," tulis akun Facebook QUOTES_bucin di kolom komentar.
"Membeludaknya populasi ular lain pemakan tikus.jika tikus habis d alam.alhasil mereka bakal masuk kepermungkiman juga. Lu minta semua yang berbisa di hilang kan.? Bener aja bro di indonesia buka cuma king kobra, walang, viper, sama kobra saja, yang berbisa masih ada ular,taipan di papua,masih ada ular picung yang memiliki racun sama bisa tinggi,masih ada ular laut yang bisa nya lebih mengerikan dari KC,lu pikir ular berbisa tinggi yang menyerang warga cuma king kobra aja, ada kemungkinan jg ular python yang ukuran nya segede gabang, klo lapar bisa jadi anda yang ditelannya," imbuhnya.