Rombongan pengantin ini mesti melewati medan yang butuh perjuangan menuju lokasi resepsi pernikahan. Mereka harus melewati sebuah sungai besar dengan berjalan kaki untuk sampai di tempat resepsi.
Momen langka rombongan pengantin yang harus lewati sungai dengan berjalan kaki ini terekam dalam video unggahan @paguyonan di Instagram. Di video tersebut, terdengar suara seorang wanita di balik kamera mengomel usai menyaksikan jalanan menuju tempat resepsi pernikahan harus menyusuri sungai terlebih dahulu. Apalagi orang-orang dalam video itu sudah tampak cantik dan rapi dengan setelan gamis dan batik panjangnya.
Mungkin karena alasan itulah kebanyakan dari rombongan merasa keberatan untuk melewati sungai sambil berjalan kaki untuk sampai di tempat resepsi pernikahan, termasuk sosok wanita yang terdengar mengomel itu. Meskipun diselingi dengan omelan dan ungkapan keberatan, tetapi pada alhirnya mereka tetap nyemplung dan membasahi diri untuk menyusuri sungai sebelum sampai di lokasi resepsi pernikahan.
"The real kabogoh jauh, mentas sungai leweng gunung 😂," tulis sang pengunggah video di kolom caption (keterangan).
"Wah, mantennya ninja hatori ini yah pasti 😁 mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah," balas @rozanoroses.
"Bakal jadi omongan satu desa seumur hidup 😂," kata akun @nay2naz.
"Sengaja gak dibilangin, kalo dibilangin nanti pada gak mau ikut keluarga besarnya... hehehehe," duga akun @emmy_santie.
Salah satu tradisi pernikahan yang belum luntur hingga saat ini adalah resepsi pernikahan yang seringkali digelar di tempat pengantin wanita. Lalu, keluarga dari pihak pengantin pria akan datang ke resepsi pernikahan tersebut secara rombongan untuk "mengantarkan” si pengantin pria beserta bawaannya kepada pihak pengantin wanita.
Dalam pernikahan adat Sunda, kedatangan rombongan keluarga pengantin pria itu masuk dalam susunan acara resepsi bagian "mapag peganten” alias menyambut pengantin pria dan keluarganya. Mengutip dari laman Detik.com, upacara mapag panganten dimulai ketika pengantin pria beserta rombongannya telah tiba di lokasi pernikahan. Pengantin pria tersebut didampingi orang tua dan keluarganya dengan datang beriringan. Lalu, rombongan tersebut harus menunggu kesiapan pihak keluarga pengantin wanita yang akan mapag (menyambut).
Setelah semuanya siap, Ki Lengser (penetua adat) yang bertindak sebagai pemimpin upacara memberi tanda kepada para panayagan (pemain musik), pager ayu (penari), punggawa (prajurit penjaga), dan pihak keluarga pengantin wanita yang akan menyambut kedatangan rombongan dari pengantin pria.