King kobra merupakan salah satu spesies hewan “kanibal” yang acapkali memakan sesamanya. King kobra termasuk ke dalam genus Ophiophagus yang berasal dari dua kata latin yaitu ophio (ular) dan phagus (pemakan). Jika digabungkan kedua kata tersebut maka akan terbentuk arti dari Ophiophagus adalah pemakan ular. Hal itu karena king kobra merupakan hewan kanibal atau pemakan sesama ular.
Di alam liar, begitulah cara king kobra hidup. Ia akan memakan sesama ular baik yang berbeda jenis atau bahkan dari yang jenisnya sama. Apalagi kalau makanan lain seperti mamalia dan reptil lain sudah tidak tersedia. Maka, king kobra akan langsung menyerbu kawanannya sendiri untuk menjadi santap siangnya.
Masih dengan prinsip hukum rimba yang sama, seekor king kobra harus mempertahankan hidup dengan berpedoman ‘makan atau dimakan’. Persis seperti yang terjadi dalam sebuah video singkat unggahan @hkentertainment0 di akun Instagramnya. Melalui video itu, terekam betapa bengisnya dua ekor king kobra yang saling bertarung dengan sangat brutal. Mereka bahkan tak segan-segan untuk saling gigit dan saling melukai satu sama lain.
Meskipun kedua ular dalam video itu sama-sama king kobra, tetapi keduanya berasal dari spesies yang berbeda. Dilihat dari warna tubuhnya saja sudah dapat diketahui kalau kedunya berbeda. Satu king kobra berwarna hitam legam, sedangkan satu lainnya tampak berwarna emas. Hingga akhir video belum terlihat siapa yang akan keluar dari pertarungan itu sebagai pemenang. Apalagi keduanya masih terus tampak imbang.
Namun, kalau dianalisis, mungkin king kobra hitamlah yang akan menang. Sebab, ia menggigit king kobra emas tepat di bagian kepala sehingga kemungkinan mengenai otaknya sangat besar. Adapun king kobra emas, di masih terus bertahan menggigit king kobra hitam hanya di bagian punggungnya saja. Meskipun demikian, bisa saja hasil akhir akan berbalik dimenangkan oleh king kobra emas. Apalagi kalau dilihat dari kestabilannya saat bertarung, king kobra emas tampak konsisten menggigit tanpa terlepas, sedangkan king kobra hitam sudah beberapa kali terlepas gigitannya.
Pertanyaan besarnya adalah, sebenarnya mengapa seekor ular itu sampai bersifat kanibal?
Melansir dari laman Jatimnetwork.com, sebuah studi menunjukkan bahwa mayoritas kanibalisme pada ular terjadi pada ular jantan yang saling memakan ular jantan lainnya. Dalam kasus ini bukan makanan yang dicari tapi lebih kepada saling bersaing untuk menunjukkan sebagai yang terkuat dalam kelompoknya. Memakan ular yang menjadi lawannya bisa menjadikan seekor ular sebagai yang paling dihormati dari kelompoknya dan memastikan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.