Orang bilang, jodoh adalah cerminan diri. Mungkin pernyataan itu sangat cocok disematkan untuk pasangan yang kisahnya viral baru-baru ini dalam video singkat unggahan akun @riki_merta144. Berbeda dengan pasangan lainnya, pasangan bapak dan ibu itu viral karena berhasil menangkap seekor king kobra jumbo di tengah rimbunnya pohon bambu.
Mulanya, video menyorot sebuah hutan bambu yang sangat rimbun. Tak hanya itu, semak dan rumput di area tersebut juga sangat tinggi dan lebat. Kamera lalu merekam dua orang keluar dari rimbunnya semak dan pohon bambu. Di tangan mereka sudah ada seekor king kobra jumbo yang sudah berhasil dilumpuhkan.
King kobra itu tampak tenang dibawa oleh bapak dan ibu dalam video sampai-sampai keduanya tiba di tengah lapangan. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu kedatangan pasangan ini. Lantas, saat pasangan ini datang membawa king kobra di tangan dengan posisi kepala ular dipegang oleh si bapak dan ekor ular dipegang oleh si ibu, mereka pun ikut bersorak senang seolah itu adalah kesuksesan mereka bersama.
Dari keringat yang masih bercucuran dan napas yang masih terengah-engah, kemungkinan proses penangkapan king kobra jumbo itu tidak mudah. Tentu saja, mengingat ukuran king kobra itu memang benar-benar jumbo. Saat mereka mulai membentangkan sang ular, kemungkinan panjang tubuhnya adalah 3,5 meter dengan diameter ketebalan tubuhnya 10 sentimeter.
Berkaitan dengan hutan bambu yang menjadi tempat penangkapan ular itu, seorang Quorawan bernama Hajar Sumantri berpendapat kalau ular memang menyukai lokasi yang lembab. Mungkin tumpukan bambu yang bertumpuk-tumpuk itu mampu menciptakan kelembapan yang disukai oleh ular. Meskipun demikian, fakta uniknya ada satu hal yang ironis.
Benda yang ditakuti ular ketika digunakan untuk memukul ya bambu itu juga. Bambu dan rotan itu keras dan lentur sehingga mudah digunakan untuk memukul ular yang terkenal susah dipukul meski menggunakan besi atau kayu sekalipun.
Kembali ke video viral itu di mana penangkapan ular itu ternyata terjadi di Bali. Alhasil kolom komentar pun penuh dengan tanggapan-tanggapan dari masyarakat Bali.
“Garaganya panji liburan ke bali kah????”, tanya akun @kdx8187 bergurau soal king kobra Garaga milik penggiat reptil, Panji Petualang.
“Dulu di bali ga ada cobra, bukan habitat asli cobra”, ujar @sutatama86.
“Ular cobra memang sengaja disebar di bali sekitar thn 1998/1999, waktu itu banyak ditemukan didaerah kintamani, gianyar, buleleng banyak ditemu anakannya. Dumun katanya untuk membantu mengurangi populasi tikus karena ular sawah utawi piton banyak ditangkap katanya, tapi penyebarannya mangkin terlalu cepat”, balas akun @user8192628845309.
@riki_merta144 #viral #fypシ゚viral ♬ suara asli - rindik bali pemula - BERITA VIRAL
