Pedagang ini jual daging ular piton bak jual daging ayam. Satu ekor ular berukuran besar ia letakkan di lapak dagangannya dan siap-siap dipotong sesuai pesanan pembeli.
Video penjual daging ular piton ini diunggah oleh akun Instagram @malaysianupdate. Video itu menunjukkan kalau perdagangan daging ular di wilayah itu sudah biasa dilakukan. Pasalnya, lapak dagangan pedagang daging ular itu berada di kawasan pasar.
Ketika ada pembeli datang, wanita yang menjadi pedagang daging piton itu langsung memotong daging sang ular sesuai dengan pesanan menggunakan pisau besar. Dengan semangat dan kekuatan penuh, wanita itu memotong daging ular piton itu dengan santai layaknya sedang memotong daging ayam.
Dilansir dari laman Hellosehat.com, daging ular ternyata memiliki berbagai macam kandungan dan manfaat diantaranya menjaga daya tahan tubuh, melancarkan suplai oksigen, dan mengatasi peradangan. Namun dibalik manfaat tersebut, perlu diperhatikan pula risiko dalam mengkonsumsi daging ular yaitu dapat menyebabkan keracunan, infeksi mikroba dan parasit, serta kontaminasi logam berat.
Kembali ke video viral itu, di mana banyak warganet langsung menuju kolom komentar usai menyaksikan video perdagangan ular piton itu.
“Manusia memang puncak akar makanan”, ujar @muhammadalmadani__ yang menilai kalau manusia memang selalu berada di puncak piramida makanan mengingat ular piton saja dimakan oleh manusia.
“Itulah manusia 😂😂😂 makanya ular kalau ketemu manusia di hutan, ular pasti sikat habis manusia 😂😂😂”, timpal akun @merytan1538 yang menilai keserakahan manusia memakan ular akan menjadi karma saat manusia berada di hutan dan dimakan balik oleh kawanan ular piton.
“Tomohon lagiii😂”, kata @riharasyiid yang menduga kalau jual-beli daging piton itu berada di daerah Tomohon, Sulawesi Utara.
Meskipun pengunggah video itu adalah akun Malaysia, tetapi kemungkinan besar videonya memang berasal dari Indonesia, tepatnya di Kota Tomohon seperti yang disebutkan dalam komentar sebelumnya.
Mengutip dari laman Detik.com, masyarakat di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) memang mempunyai kebiasaan mengonsumsi daging dari hewan liar yang dijual bebas di pasar seperti ular. Salah satu pasar di Sulut yang menjajakan daging hewan liar tersebut adalah Pasar Tradisional Beriman di Kelurahan Paslaten Satu.
Berbagai jenis daging hewan liar dijual bebas di Pasar Tradisional Beriman, harganya bervariasi mulai dari harga Rp 50.000 hingga Rp 70.000. Untuk daging ular sendiri, dibanderol dengan harga Rp 50.000/kg, begitu juga dengan daging tikus serta kelelawar. Sementara, untuk daging babi, harganya sedikit lebih mahal. Rata-rata pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional Beriman menjual daging babi dengan harga Rp 70.000/kg.
Saat ditanya mengenai hasil penjualannya, seorang pedagang ular mengaku memperoleh keuntungan yang cukup menjanjikan dari hasil berjualan daging ular. Meskipun penghasilannya tidak pasti, sebulannya dia bisa mendapatkan omset hingga jutaan rupiah. Suplai daging ular yang dia jajakan diperoleh dari sejumlah daerah di Sulawesi. Ada yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Selatan (Makassar), Sulawesi Tenggara, hingga Sulawesi Tengah (Palu).