Seekor belut tergeletak di tengah jalan. Tak lama kemudian datanglah seekor anjing yang penasaran dengan si belut. Mulanya, anjing ini mengendus-endus belut.
Usai mengendus, anjing itu lalu berniat memangsa belut. Bukannya kenyang, anjing justru kaget, panik dan memilih melarikan diri.
Video anjing yang hendak mangsa belut ini diunggah oleh akun @ranthambore_tours di Instagram. Terekam di video, baru saja anjing menggigit sang belut di bagian kepalanya, tiba-tiba anjing malah kelonjotan seperti sedang kena setrum listrik. Ternyata anjing itu memang sedang tersetrum listrik akibat menyentuh atau menempelkan mulutnya ke tubuh sang belut listrik.
Seekor belut listrik mampu menghasilkan aliran listrik dan akan menyetrumkannya kepada musuh atau mangsanya dengan cara menempelkan kepala atau ekornya ke bagian tubuh si musuh atau mangsanya. Listrik yang diproduksi oleh belut listrik hanya dapat dialirkan jika bagian tubuh musuh atau mangsanya bersentuhan langsung dengan kepala atau ekor sang belut.
“Kalau kamu bermain dengan api, maka kamu akan terbakar”, ujar akun @juniormagbe yang seolah-olah sedang memperingatkan kalau si anjing jelas terkena setrum listrik saat ia nekat bermain atau menggigit seekor belut listrik yang memang bisa menghasilkan aliran listrik dari tubuhnya.
Belut listrik dewasa mampu mengeluarkan sengatan listrik hingga 650 volt. Listrik dari tubuh belut listrik diproduksi oleh tiga organ tubuhnya yang dibedakan menjadi organ utama, organ hunter, dan organ such. Ketiga organ itu menyusun empat perlima dari seluruh bagian tubuh belut listrik.
Organ-organ tersebut di antaranya seperti elektrosit mampu menghasilkan listrik seperti “baterai”. Nantinya, elektrosit itu akan saling bergabung hingga arus ion (listrik) dapat mengalir melalui tubuhnya.
Arus listrik tersebut dapat mengalir karena kepala dan ekor belut listrik merupakan suatu kutub-kutub listrik. Ujung ekor belut listrik merupakan kutub positif sedangkan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik itu dapat mengatur hubungan antara “baterai” kecil (elektrosit atau sel yang bermuatan listrik) dalam tubuhnya untuk mendapatkan tegangan listrik kecil maupun tegangan listrik besar.
Fakta menariknya, ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik itu akan memberikan tegangan semaksimal mungkin dalam sesaat hanya untuk melumpuhkan mangsanya. Jika musuh atau mangsanya telah lumpuh, maka belut listrik ini melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh mangsa atau musuhnya itu akan mengalirkan tegangan listrik yang tinggi.