Musuh Bebuyutan King Kobra, Ini Fakta-fakta Unik Tentang Burung Elang

"berikut adalah fakta-fakta unik tentang burung elang."

Burung elang adalah salah satu hewan yang menduduki puncak rantai makanan dan menjadi burung yang ditakuti oleh king kobra. Sebagai karnivora, burung elang akan mengintai makanan atau mangsanya dari atas lalu terbang ke bawah untuk menerkam hewan buruannya. Setiap hewan yang menjadi sasaran burung elang jarang yang bisa meloloskan diri.

Dengan kekuatan cengkeraman cakar kaki yang kuat dengan kuku-kuku tajam, mangsa tak akan bisa berkutik ketika sudah diterkam olehnya. Postur tubuh burung elang termasuk ke dalam golongan sedang hingga besar, panjang tubuhnya bisa mencapai 60 cm hingga 70 cm.

Burung elang adalah satwa berdarah panas yang memiliki rentang sayap yang cukup lebar serta tubuh yang ditutupi oleh bulu-bulu pelepah. Burung elang berkembang biak dengan cara bertelur. Burung elang memiliki telur dengan cangkang yang cukup keras dan biasanya ditempatkan di tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti lereng gunung atau pohon yang sangat tinggi.

11 Fakta Unik Burung Elang

Sebagai musuh bebuyutan ular king kobra, berikut ini adalah beberapa fakta unik tentang burung elang:

1. Memiliki Kecapatan Tinggi Saat Terbang
TamanPendidikan.com
pexels.com

Kecepatan terbang burung elang di udara bisa mencapai 300 km/jam, dan akselerasi terbang burung elang akan bertambah dan mencapai puncaknya manakala sedang mengincar dan memburu mangsa.  Dengan kecepatan yang dimiliki, seekor burung elang mampu terbang dan menjelajah menempuh jarak ratusan ribu kilometer.

2. Penglihatan burung elang sangat tajam
Kemampuan penglihatan dan ketajaman mata burung elang sangatlah baik. Burung elang dapat melihat mangsanya dari jarak yang relatif jauh. Burung elang dapat melihat mangsanya bahkan ketika terbang di udara dengan ketinggian 100 kaki dari permukaan tanah.

Saking baiknya mata elang, jika dibandingkan dengan mata manusia, makan penglihatan burung elang sekira 8 kali lebih tajam daripada penglihatan manusia normal pada umumnya.

3. Burung elang berdarah panas
Hewan yang tergolong dalam kelompok hewan berdarah panas, memiliki kemampuan untuk mengatur dan menyesuaikan suhu tubuhnya sendiri agar tetap stabil dalam rentang waktu tertentu terhadap lingkungannya.

Suhu tubuh pada burung elang rerata berada di kisaran 40° celsius. Suhu tubuh burung elang ini akan terus dijaganya menggunakan metabolisme tubuhnya sendiri, hingga saat suhu udara di sekitarnya turun, maka burung elang akan menggunakan simpanan panas tubuhnya tersebut.

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, ketika suhu udara terlalu panas, burung elang akan mengurangi usaha dalam mempertahankan suhu tubuhnya dengan cara mengeluarkan keringat.

4. Telur burung elang keras
TamanPendidikan.com

pixabay.com


Cera kembang biak burung elang adalah bertelur. Biasanya, seekor burung elang betina setelah bertelur ia akan membuat sarang untuk menyimpan telur-telurnya. Sarang burung elang ini terletak di tempat yang tinggi untuk membuat anak-anaknya aman dari gangguan hewan lain, serta mempersiapkan anak-anaknya agar dapat terbang sendiri. Telur yang dihasilkan dari seekor burung elang betina memiliki tekstur bagian luar yang keras.

5. Burung elang memiliki sifat monogami
Burung elang dikenal sebagai hewan yang setia. Seekor burung elang hanya akan memiliki satu pasangan, namun jika pada suatu ketika pasangan burung elang ini mati, maka burung elang yang masih tinggal dan hidup akan mencari pasangan burung elang yang lain untuk kawin dan berkembang biak.

6. Burung elang sulit berkembang biak
Burung elang betina hanya akan bertelur sebanyak satu kali dalam setahun, itulah yang menyebabkn populasi burung elang sangat terbatas dan sulit berkembang biak. Beberapa jenis burung elang tertentu sudah diambang kepunahan.

Telur burung elang membutuhkan waktu yang relatif lama hingga menetas. Burung elang membutuhkan waktu sekitar 40 sampai dengan 50 hari untuk mengerami telurnya hingga menetas. Jumlah telur yang dihasilkan burung elang tidak banyak, biasanya hanya berjumlah 2 hingga 3 butir setiap tahun.

5. Paruh dan cakar burung elang kuat
TamanPendidikan.com

pixabay.com

Ujung paruh burung elang yang sangat runcing memudahkan burung elang untuk merobek dan mencabik mangsanya. Selain paruh, burung elang juga memiliki sepasang cakar yang memiliki kuku-kuku panjang dan tajam untuk menerkam, merobek dan membunuh mangsanya.

Kaki burung elang memiliki otot yang kuat yang mampu melakukan cengkeraman yang sangat kuat untuk menerkan dan mencabik mangsa.

6. Usia hidup burung elang panjang
Seekor burung elang dapat hidup hingga 70 tahun. Ketika seekor burung elang mencapai umur 40 tahun, ia akan mengalami fenomena bulu rontok.

Selain itu, seekor burung elang di usia tersebut juga akan memiliki bentuk paruh yang semakin mengarah ke bawah. Semakin bertambahnya usia burung elang, berpengaruh juga terhadap frekuensi terbangnya di udara.

7. Burung elang melakukan tranformasi
Ketika melakukan tranformasi, burung elang akan terbang ke puncak gunung dan lalu kemudian membuat sarang. Tranformasi pada burung elang dilakukan untuk menghindari kematian atau setidaknya menundanya karena faktor usia.

Proses transformasi burung elang berlangsung selama kurang lebih 150 hari. Transformasi yang dilakukan oleh burung elang merupakan proses yang menyakitkan, pada saat itu ia seekor burung elang akan mematuk-matukkan paruhnya hingga patah untuk kemudian tumbuh lagi. Burung elang juga akan mencabut kedua buah cakarnya, dan juga bulu-bulu di tubuhnya.

8. Burung elang selalu makan daging segar
Seekor burung elang hanya akan makan daging segar, bukannya bangkai. Makanya burung elang akan selalu berburu untuk memperoleh daging segar yang kemudian dikonsumsinya.

9. Burung elang tidak takut badai
TamanPendidikan.com

pixabay.com

Burung elang memiliki kebiasaan untuk mencari badai. Ketika jenis-jenis hewan yang lain berusaha untuk menghindar dari terjangan badai, sebaliknya seekor burung elang justru akan mencari badai.

Angin yang ditimbulkan pada saat fenomena badai terjadi akan memiliki hembusan yang sangat kuat. Hal ini merupakan kesukaan burung elang, untuk dapat terbang tinggi bersama dengan hembusan angin yang kuat. Dengan memanfaatkan hembusan angin yang kuat, seekor elang dapat terbang tanpa harus mengepakkan kedua sayapnya.

10. Latihan terbang ekstrim anak burung elang
Anak burung elang dilatih untuk dapat terbang dengan cara yang ekstrim oleh induknya. Induk burung akan melatih anak mereka ketika baru menginjak dua atau tiga bulan. Induk burung elang akan merusak sarangnya sedikit demi sedikit, sehingga memicu rasa rasa tidak nyaman pada anak-anak burung elang. Dengan begitu, ketika anak elang keluar dari sarang, merekan akan belajar terbang dan membuat sarang sendiri.

11. Cara induk elang memberi makan anaknya
Ketika induk burung memberi makan anak-anaknya, induk burung akan memberikan makanannya denga mengigit makanan pada paruhnya sembari terbang berkeliling di sekitar sarang. Sehingga anak-anaknya sedikit demi sedikit bergerak keluar dari sarang.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network