Pertarungan Sengit King Kobra Hitam VS Ular Derik, yang Kalah Jadi Santapan

"Kedua ular berbisa itu tampak berusaha saling menyerang hingga salah satu di antaranya mengalami kekalahan."

Kisah pertarungan antara king kobra dengan piton itu mungkin sudah sering terjadi, yang mana salah satu dari mereka akan membunuh dengan racun (bisa) sedangkan yang lainnya membunuh mangsanya dengan melilit kuat hingga mangsanya mati lemah tak berdaya.

Namun berbeda kisah dengan itu, apa jadinya kalau king kobra ini bertemu dengan sesama ular berbisa lain, seperti ular derik misalnya. Apakah mereka akan saling menembakkan bisa (racun) atau justru memiliki cara lain untuk mempertahankan diri?
TamanPendidikan.com

https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=658973522136986&external_log_id=a2da169c-8436-46a2-bc18-c444a8d80be4&q=king%20kobra

Dari sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook DUNIA HEWAN, warganet dapat menyaksikan bagaimana king kobra dan ular derik ini melakukan pertarungan yang sengit satu sama lainnya. Kedua ular berbisa itu tampak berusaha saling menyerang hingga salah satu di antaranya mengalami kekalahan.

Bahkan dari video yang berdurasi lebih dari 10 menit itu dapat terlihat bagaimana ular yang kalah menjadi santapan pemenangnya. Dalam hal ini ular king kobra yang menjadi pemenang, sedangkan ular derik harus rela menjadi santapan setelah berhasil dilumpuhkan dan mengalami kekalahan dari sang raja kobra.
TamanPendidikan.com

https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=658973522136986&external_log_id=a2da169c-8436-46a2-bc18-c444a8d80be4&q=king%20kobra

Sebagai tambahan informasi, saat ular derik menggigit, mereka tidak selalu menyuntikkan racun. Gigitan tanpa racun dikenal sebagai gigitan 'kering'; gigitan kering terjadi 20-25% dari seluruh serangan. Rata-rata, ular derik ini akan menyuntikkan 400-450 mg racun per gigitan, meski hanya membutuhkan sekitar 150 mg untuk membunuh manusia.

Secara lokal, gigitan ular derik menyebabkan dua luka tusukan yang membengkak dengan cepat. Daging di sekitar luka mengalami nekrotikan (mati) akibat enzim pra-pencernaan dari racun tersebut. Di seluruh tubuh, racun ular derik dapat menyebabkan kegagalan organ, infeksi sistemik, hipotensi, dan kematian. Meski demikian, hanya sedikit orang yang meninggal karena gigitan ular derik atau mengalami komplikasi parah.
TamanPendidikan.com

https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=658973522136986&external_log_id=a2da169c-8436-46a2-bc18-c444a8d80be4&q=king%20kobra

Di sisi lain, king kobra menghasilkan 400-600 mg racun per gigitan, yang cukup untuk membunuh manusia beberapa kali lipat. Namun, tidak semua gigitan juga menghasilkan racun, yang berarti bahwa beberapa gigitan sebenarnya tidak menyuntikkan racun. King kobra dapat menggigit berkali-kali secara berurutan, menyuntikkan lebih banyak racun pada setiap serangan.

Seperti bisa ular derik, bisa king cobra menyebabkan nekrosis (kematian jaringan otot) lokal. Seringkali, tangan atau kaki yang terkena gigitan dan semburan bisa (racun) king kobra ini harusdiamputasi. Di seluruh tubuh, satu gigitan ular kobra yang mengandung racun dapat menyebabkan kematian pada manusia hanya dalam waktu 30 menit. Itu karena racun king cobra mempengaruhi sistem saraf dan kardiovaskular. Gigitan berbisa dapat menyebabkan syok, kelumpuhan, kegagalan organ, serta kematian.
TamanPendidikan.com

https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=658973522136986&external_log_id=a2da169c-8436-46a2-bc18-c444a8d80be4&q=king%20kobra

Kalau dibandingkan dari segi dosis dan efek bisa (racun), maka king kobra memang lebih berbahaya dibandingkan ular derik. Hal itu disebabkan karena racun king kobra memiliki efek yang lebih parah dan disemburkan dalam jumlah dosis yang lebih tinggi. Namun, gigitan king kobra ini terhitung jarang terjadi, jauh lebih jarang daripada gigitan ular derik. Jadi kesimpulannya, king cobra lebih berbisa daripada ular derik, tetapi ular derik lebih menjadi ancaman bagi manusia yang menemuinya.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network