Belum lama ini, sebuah video singkat yang menampilkan seorang pembawa berita berbahasa Kazakhstan viral di Instagram. Video itu diunggah oleh akun @bolehfakta dan berhasil menggugah warganet untuk memberikan komentar yang beragam.
Bagi orang yang jarang mendengar atau bahkan tidak mengerti, maka suatu bahasa itu akan terdengar lucu atau bahkan aneh. Hal itu pun berlaku untuk warganet Instagram saat mendengarkan sang pembawa berita ini menyampaikan beritanya. Bahkan warganet ada yang menilai bahasa Kazakhstan dalam video itu terdengar seperti suara mesin diesel.
"😂😂😂😂mau ketawa tapi udah bahasanya mereka gitu," kata akun @supiyandi.id.
"Kas kus kas kus gulung gulung drei drei maskus dari gunung," komentar akun @gyantmartha menirukan kata-kata yang diucapkan sang pembawa berita.
"Hj masbur tergulung 😂 di akhir," ujar akun @ndasmuuuuuuuuuuu.
Setelah dilakukan pencarian lebih jauh, Kazakhstan ini merupakan salah satu negara lintas benua yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan Asia Tengah dan sebagian kecil lainnya di Eropa Timur. Kazakhstan terbentang dari baris Pegunungan Altai di timur, hingga Laut Kaspia di barat, menjadikan negara ini sebagai negara terluas ke-9 di dunia dan ke-2 terbesar dari negara bekas Uni Soviet setelah Rusia.
Sebagian besar wilayah Kazakhstan berbatasan langsung dengan Rusia, terutama di sebelah utara dan barat. Di sebelah timur, berbatasan langsung dengan Tiongkok. Di sebelah selatan berbatasan dengan Uzbekistan, Turkmenistan, Kirgistan, dan Laut Kaspia.
Bahasa resmi Kazakhstan adalah Kazakh, yang merupakan cabang dari bahasa Turki. Meskipun demikian, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Rusia. Selain karena sebagai salah satu pecahan Soviet, etnis lain di Kazakhstan lebih menguasai bahasa Rusia. Namun, pihak pemerintah Kazakhstan tetap mengupayakan agar masyarakatnya kembali menggunakan bahasa Kazakh, bukan malah menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa yang digunakan sehari-hari.
Dilansir dari laman dunia.tempo.co, disebutkan bahwa pada tahun 2009, hanya 62 % penduduk Kazakhstan mengatakan mereka fasih berbahasa lisan dan tulisan Kazakh, dibandingkan dengan 85 % yang fasih berbahasa Rusia. Namun kini, situasinya pelan-pelan mulai bergeser ketika jumlah etnis Kazakh semakin bertambah. Terdapat 69 % etnik dari total populasi negara kaya minyak itu, yakni 18 juta jiwa. Adapun populasi etnis Rusia tinggal seperlima.
Meski begitu bahasa Rusia terus mendominasi, menimbulkan tekanan publik bagi pemerintah untuk lebih aktif mempromosikan bahasa Kazakh. Bahasa Kazakh itu lebih mirip dengan bahasa Turki, dan hanya ada sedikit kesamaan dengan bahasa Rusia. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Presiden Nazarbayev untuk tetap mengajak warga Kazakhstan mencintai bahasanya sendiri, yakni bahasa Kazakh bukannya bahasa Rusia.