Pengertian teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
Teknik vokal juga dibutuhkan oleh presenter televisi, pembawa acara (MC), podcaster, dan public speaking lainnya untuk menunjang performa mereka.
Unsur-Unsur Teknik Vocal
1. Artikulasi
Adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan
Adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
3. Phrasering (Frasering)
Phrasering adalah melakukan pemenggalan kalimat yang baik, sehingga isi lagu akan dapat dimengerti dengan mudah. Pemenggalan kalimat juga harus sesuai aturan dan kaidah bahasa yang berlaku.
4. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau saat bernyanyi. Ini soal nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi bisa mengubah makna sebuah kata atau ungkapan!
5. Inflection, Infleksi.
Jangan monoton, gunakan ”lagu kalimat” atau “nada bicara” dengan benar; meninggi saat jeda, menurun saat selesai. Jangan khawatir, jika Anda berbicara dengan benar (gaya ngobrol), infleksi otomatis terjadi.
6. Aksentuasi (accentuation).
Soal penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu yang dianggap penting. Aksentuasi dapat dilatih dengan cara menggunakan “konsep suku kata” -dan, yang, di(satu suku kata); minggu, jadi, siap, Bandung (dua suku kata); bendera, pendekar, perhatian (tiga suku kata); dan sebagainya. Ucapkan sesuai penggalan atau suku katanya!
7. Speed.
Gunakan kecepatan (speed) dan kelambatan berbicara secara bervariasi. Kecepatan berpengaruh pada kejelasan (clarity), juga durasi.
8. Pause, Jeda.
Jeda, diam sejenak, beberapa detik saja, jangan nyerocos terus. untuk membiarkan pesan Anda sampai ke pendengar. Anda juga bisa jeda jika ”mencari gagasan” atau ”memilih kata” berikutnya.
Jenis Pernapasan
Pernapasan Menurut Soewito (1996:11), pernapasan merupakan unsur terpenting dalam bernyanyi. Ada 3 jenis pernapasan dalam bernyanyi, yaitu pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma.
• Pernapasan Dada
Pernapasan ini dilakukan dengan cara memasukkan udara kedalam paru-paru sehingga paru-paru menjadi lebih besar. Pernapasan dada tidak baik digunakan dalam bernyanyi.
• Pernapasan Perut
Pernapasan ini disebabkan oleh gerakan perut yang semakin mengembung, rongga perut membesar sehingga udara dari luar masuk memenuhi perut. Rongga dada bebas dari ketegangan.
Paru-paru, batang tenggorokan, selaput suara, alatalat pengucapan, dapat leluasa menghasilkan suara yang wajar. Akan tetapi tidak memberikan dorongan yang kuat. Pernapasan perut ini pun tidak baik digunakan untuk benyanyi.
• Pernapasan Diafragma
Diafragma terletak diantara rongga dada dan rongga perut. Pada saat bernyanyi, otot diafragma dapat memberi dorongan yang kuat kepada paru-paru serta dapat mengatur tenaga aliran udara melalui batang tenggorok menggetarkan selaput suara dan keluar melalui mulut.
Cara Mengoptimalkan Teknik Vokal
Untuk mengoptimalkan voice/vokal/suara, ada beberapa latihan yang bisa dilakukan yaitu;
1. Latihan pengucapan huruf (vocal dan konsonan). Kata dan Kalimat. A, I, U, E, O. AA, II, UU, EE, OO, PAPA, PIPI, PUPU, PEPE, POPO, Masyarakat, Manusia, Pergaulan, Selamat Pagi dan sebagainya.Saat membunyikan huruf-huruf demi huruf perhatikan perubahan pada bentuk mulut.
Saat mengucapkan huruf A mulut terbuka,huruf I pipi ditarik ke belakang seperti orang tersenyum, U diucapkan dengan membulatkan kedua ujung bibir, huruf E diucapkan dengan mulut mirip dengan pengucapan huruf I namun lebih ditarik ke bawah.
Sedangkan mengucapkan huruf O dengan membentuk bulatan di dalam rongga mulut. Ucapkan huruf demi huruf dengan singkat dan tegas.
2. Latih pengucapan huruf demi huruf dengan benar. Lakukan penekanan untuk huruf-huruf yang agak sulit diucapkan dan sering salah dalam mengucapkan seperti antara Huruf, F, V dan P.
Antara Huruf F dan V yang sedikit membedakannya adalah ketika mengucapkan huruf F, terasa hembusan angin yang agak kuat.
Kalau huruf V, gigi bagian atas sedikit menyentuh bibir bagian bawah. Sedangkan huruf P, B dan M adalah huruf bibir dimana saat mengucapkan huruf tersebut kedua bibir harus menyatu terlebih dahulu.
3. Latihan menarik nafas lalu menyuarakan huruf-huruf vocal secara bergantian. Contoh AAAAA sampai nafas habis lalu ulangi. Lakukan dengan nada dasar dan lanjutkan dengan nada yang naik dan turun secara bertingkat.
4. Rilekskan rahang anda dan biarkan terbuka. Bersiap-siaplah menguap dari tenggorokan. Hirup dan hembuskan nafas pendek. Lalu naikan kecepatan nafas anda sampai anda Public Speaking [Public Speaking untuk Public Speaker] terdengar seperti terengah-engah.
Suara engahan itu harus berasal dari diafragma. Letakkan tangan anda di bawah tulang dada anda dan rasakan gerakannya.
5. Rilekskan rahang anda dan buka. Lalu hiruplah nafas panjang lalu rasakan paru-paru anda menekan tulang rusuk bagian bawah di pinggang atas anda, menekan dan meratakan diafragma yang melengkung.
6. Nyalakan sebuah lilin ukuran kecil. Lalu kita berlatih untuk mengosongkan paru-paru secara perlahan dan sangat tenang. Berusahalah selama mungkin.
Antara 20 sampai 40 detik. Lakukan 4-5 kali latihan. Tutup sesi latihan dengan meniup lilin dengan satu hembusan yang keras yang dihasilkan oleh kontraksi diafragma yang sangat kuat.
7. Latihan menyuarakan bunyi huruf vocal dimulai dari nada terendah sampai nada paling tinggi.
8. Latihan nafas dan suara dengan pengucapan ERRSS. Caranya dengan menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan mengucapkan kata ERRSS sampai nafas habis. Ulangi sampai 10 kali setiap pagi.
Ini disebut juga dengan latihan ban kempes. Caranya tarik nafas dalam hitungan 5, tahan selama 2 detik lalu keluarkan sehemat mungkin, perlahan sambil mengeluarkan bunyi cissss atau ersss. Berupayalah mencapai nafas dengan panjang minimal 15 detik.
9. Latihan Nyanyi Bergumam. Ini berguna untuk melatih otototot di leher dan sekitar pita suara agar kuat dan lentur. Jika leher terasa panas/tegang, hentikan latihan dan segera minum air putih.
10. Latihan gumaman dasar dengan menggumamkan huruf “em”. Caranya tarik nafas dalam-dalam , tahan 1 detik lalu keluarkan nafas sambil menggumamkan huruf “em”. Ulangi untuk 5 – 10x latihan.
Lalu, latih dengan menaikkan nada secara teratur mulai dari do, re, mi, fa, so, la si du (5x) dan mulai gumaman dari nada paling tinggi ke yang rendah du, si, la, so, fa, mi, re, do (5x). Latihan ini juga disebut dengan olah vocal “humming”.
Latihan ini pada prinsipnya adalah untuk menggali suara dalam yang memiliki kekuatan empat kali lipat dibandingkan dengan suara yang kita gunakan sehari-hari untuk pembicaraan biasa.
11. Latihan Bicara Bersama deru ombak. Teknik ini biasanya dipakai oleh orang yang sedang berlatih untuk menjadi orator. Tapi, bisa juga dipakai untuk jenis Public Speaking lainnya.
Kegunaan latihan ini adalah melatih kemampuan kita untuk mengontrol suara, mengasah volume dan power suara serta melatih kesabaran. Tidak perlu berteriak, tapi cukup berbicara atau melakukan latihan Bertutur Lancar/LBL.
12. Latihan berikutnya adalah seperti yang disampaikan oleh Madame Melba dalam Dale Carnegei (2010;25) yang menyatakan bahwa untuk menyempurnakan suara yang merdu maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah dengan pernafasan yang benar.
Menurutnya, nafas adalah dasar dari suara; nafas adalah bahan baku yang menciptakan kata-kata kita. Dengan pernafasan yang benar, nada suara akan bulat dan jelas; nada suaranya menjadi menarik, bukan pelan dan parau, melainkan menyenangkan dan enak didengar. Teknik latihan pernafasan yang baik adalah latihan bernafas diafragma.