Jelaskan Pengertian Hidrofit, Berikut Jenis, Karakteristik, dan Manfaatnya

"Apakah kalian tahu tentang tumbuhan hidrofit? Jika belum, begini penjelasannya."

Pengertian tumbuhan hidrofit atau air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di air, mempunyai peranan sebagai produsen primer di perairan yang merupakan sumber makanan bagi konsumen primer atau Biofag (antara lain ikan).

Di samping itu tumbuhan air juga membantu aerasi perairan melalui fotosintesis, mengatur aliran air membersihkan aliran yang tercemar melalui proses sedimentasi serta penyerapan partikel dan mineral.

Tumbuhan air merupakan tempat pemijahan ikan, serangga dan hewan lainnya (Lathifahi, 2015, hlm. 10). Beberapa jenis tumbuhan air juga memberikan sumber makanan langsung untuk manusia seperti kangkung (Ipomea aquatica).

Tumbuhan air seperti ilung (Eichornia crassipes), purun tikus (Eleochiris dulcis), kumpai minyak (Panicum sp) dan rumpiang (Pandanus sp), bento(Leersia hexandra), ganggang (Hydrilia verticillata), jungkal (Hanguana malayana), kangkung (Ipomea aquatica), kumpai bulu (Paspalum sp) merupakan tempat pemijahan ikan pada musim penghujan.

Jenis-Jenis Tumbuhan Hidrofit

Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan air dan udara, tumbuhan hidrofit dapat di bagi menjadi 3 kelompok tumbuhan aquatik (Astika, 2014, hal. 9) yaitu :

1. Tumbuhan Hidrofita yang Tumbuh di Bawah Permukaan Air (Submerged hydrophytes)

Merupakan tumbuhan yang berada dan hidup di bawah permukaan air, tanpa berhubungan langsung dengan atmosfer. Contoh : Hydrilla sp, Myriophyllum sp, Potomegeton sp dan sebagainya.

2. Tumbuhan Hidrofita Yang Tumbuh Terapung (Floating hydrophytes)

Merupakan tumbuhan yang terapung di permukaan air atau sedikit di bawah permukaan air dan tumbuhnya berhubungan langsung dengan air dan lingkungan atmosfer, dengan akar tumbuhan yang tidak terbenam atau mengakar di tanah. Contohnya yaitu Eichornia crassipes.

3. Tumbuhan Hidrofita Yang Bersifat Amphibi ( Amphibious hydrophytes)
 
Merupakan tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan aquatik dan lingkungan terestis. Jenis – jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal atau perairan yang berlumpur. Jenis-jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal atau perairan yang berlumpur.

Bagian tumbuhan yang terdapat di permukaan air (udara) kadang – kadang memperlihatkan sifat – sifat tumbuhan mesofit atau xerofit, sedangkan bagian yang terendam air atau tenggelam memprlihatkan cirri –ciri tumbuhan hidrofit sejati.

Contohnya adalah Marseilla crenata. Tumbuhan amfibi yang batangnya terdapat di permukaan tanah, tetapi akarnya tetap terbenam di dalam rawa atau tanah yang terendam di sebut sebagai “tumbuhan rawa”, misalnya Scirpus grossus.

Karakteristik Tumbuhan Air

Berikut ini adalah karakteristik tumbuhan air menurut Chambers (1970) dalam (Lathifah, 2015, hal.10).

1). Tumbuhan berbunga yang hidup di air umumnya berdaun lebar dan memiliki mekanisme untuk mengapungkan daun dan bunganya walau akarnya berada di dasar perairan. Mekanisme itu misalnya mengembangkan batang yang ringan dan berpori berisi udara.

2). Tumbuhan air memiliki mekanisme perkembangbiakan non biji, misalnya dengan rizhoma pada seagrass, mereka berbunga di dalam air dan penyerbukkannya juga di dalam air di bantu arus. Jika perkembangbiakan mereka memanfaatkan biji, maka biji mereka harus memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari air.

3). Stomata tumbuhan air hampir semuanya berada di atas daun dan jumlahnya sangat banyak untuk memudahkan pengambilan karbon dioksida.

4). Tumbuhan air juga tidak memiliki batang yang keras serta minim bahkan tidak ada ranting. Umumnya monokotil ketiadaan batang yang keras itu memungkinkan bagi mereka untuk tumbuh lebih cepat dari tanaman kering.

5). Tumbuhan air tidak memiliki kutikula serta akar khusus yang di gunakan bukan untuk menopang tubuh namun hanya untuk menahan dari arus air yang kuat. Akarnya juga di manfaatkan untuk bernafas.

6). Tumbuhan air memiliki peranan yang penting dalam struktur dan fungsi ekosistem perairan.

Manfaat Tanaman Air
Manfaat dan peranan tumbuhan air (Hadi,1996) dalam (Lathifah, 2015, hal. 13).

1. Mengurangi Pencemaran

Baik pencemaran air tanah maupun udara. Bahan pencemar dapat di serap melalui air udara dan tanah. Beberapa jenis tumbuhan yang di ketahui dapat mengurangi pencemaran adalah.

Eceng gondok (Eichomia cressipes) dengan melakukan penanaman eceng gondok limbah yang mengandung fosfot dan logam-logam berat seperti Cadmium(Cd) dan nikel (Ni) selama 24 jam.

Maka tanaman tersebut mampu menyerap 0,67 mg Cd dan 0,5 Mg Ni untuk setiap gram keringnya. Logam berat lainnya seperti timah dan air raksa (Hg) juga dapat di serap oleh tumbuhan air.

2. Sebagai Tumbuhan Inang

Keberadaan tumbuhan air erat kaitannya dengan keberadaan larva /nyamuk jenis tertentu sehingga keberadaan air tersebut sebagai tumbuhan inang bagi nyamuk tersebut. 

Spesies nyamuk yang di maksud adalah Mansonia sp yang telur larva dan pupanya tidak terlepas dari tumbuhan air (tumbuhan inang) yang hidup di perairan. Beberapa jenis tumbuhan air yang di kenal sebagai tumbuhan inang bagi spesies nyamuk Mansonia sp.

Keberadaan tumbuhan air secara tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi hewan, sebab tumbuhan merupakan dasar rantai makanan dalam suatu perairan, mampu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam air.

Ia juga memberi manfaat dalam meningkatkan produksi suatu budidaya air atau Akuakultur melalui kemampuannya dalam mensuplai oksigen (Mawar, 2012, dalam Lathifah, 2015, hal. 14).


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network