Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Secara etimologis, kata mobilitas tejemahan dari kata mobility yang berkata dasar mobile (Bahasa Inggris). Kata mobile berarti aktif, giat, gesit, sehingga mobility adalah gerakan.
Secara harfiah, social mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke dalam lapisan yang lain.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Apabila seorang guru kemudian pindah dan beralih pekerjaan menjadi pemilik toko buku berarti dia melakukan gerak sosial.
Apabila seseorang yang semula mendapat gaji bulanan yang sedikit kemudian pindah pekerjaan karena tawaran denga gaji yang lebih tinggi.
Proses tadi tidak saja terbatas pada individu-individu saja, tetapi mungkin juga pada kelompok-kelompok sosial. Misalnya suatu golongan minoritas dalam masyarakat berasimilasi dengan golongan mayoritas.
Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
1. Kimball Young dan Raymond W. Mack
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tetentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
2. Soerjono Soekanto
Mobilitas sosial ialah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
3. Robert M.Z. Lawang
Mobilitas sosial ialah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.
4. H. Edward Ransford
Mobilitas sosial ialah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hirarki.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial, yaitu:
a. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua bentuk yang utama yaitu:
1) Mobilitas vertikal ke atas (social climbing) adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang.
Adapun penyebabnya adalah melakukan peningkatan prestasi kerja dan menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
2) Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking) merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Penurunan itu berupa turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah atau tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial.
Penyebabnya adalah berhalangan tetap atau sementara, memasuki masa pensiun, berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau dipecat dari jabatannya.
b. Mobilitas Horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.
Dengan kata lain mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Mobilitas sosial horizontal dibedakan menjadi dua bentuk, antara lain yaitu:
1) Mobilitas sosial antar wilayah geografis. Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
2) Mobilitas antar generasi, secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi.
Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi.
Karakteristik Mobilitas Sosial
Berikut ini beberapa karakteristik mobilitas sosial, antara lain;
• Perpindahan sosial dapat menimbulkan ketegangan dan kecemasan bagi individu atau sekelompok orang yang akan kehilangan hak-hak yang dimiliki ketika terjadi penurunan status.
• Perpindahan sosial dapat dilakukan secara individual, tetapi sering kali melibatkan banyak pihak. Misalnya perkembangan suatu negara secara umum yang memengaruhi taraf hidup banyak warganya.
• Mobilitas sosial ditandai dengan terjadinya perubahan struktur sosial yang sering kali memengaruhi hubungan antarindividu dan kelompok.
• Gerak sosial melibatkan individu atau sekelompok orang dalam masyarakat.
• Struktur sosial suatu masyarakat akan memengaruhi sulit tidaknya individu atau sekelompok orang untuk melakukan mobilitas sosial.
Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Faktor pendorong mobilitas sosial antara lain sebagai berikut:
1. Kependudukan (Demografi)
Semakin padat jumlah penduduk maka semakin berkurangnya lahan pekerjaan dan pemukiman, sehingga hal ini yang mengakibatkan seseorang berpindah tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan dan pemukiman.
2. Status Sosial
Status sosial ini berkaitan dengan status sosial yang sama dengan orang tua. Ia tidak akan pernah berfikir bahwa orang tuanya miskin atau kaya karena ia tidak dapat menolak kedudukan orang tuanya sekarang.
Jika ia tidak puas dengan kedudukan yang sama dengan orang tuanya, ia akan berusaha untuk menduduki kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya dengan menggunakan kemampuannya.
3. Situasi Politik
Situasi politik akan mendorong seseorang untuk malakukan mobilitas sosial. Jika kondisi politik suatu negara tidak kondusif sehingga ia terdorong untuk melakukan mobilitas sosial.
4. Keinginan Untuk Melihat Daerah Lain
Keinginan untuk melihat daerah lain ini akan menyebabkan tejadinya mobilitas sosial secara geografis. Contohnya pariwisata, studi banding, dan kunjungan kerja.
5. Keadaan Ekonomi
Mobilitas sosial geografi ini sering tejadi apabila SDA di daerah penduduk padat yang sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk hidupnya. Sehingga penduduk tersebut akan melakukan mobilitas sosial dengan mencari lahan yang subur di daerah lain.
Faktor-Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Faktor penghambat mobilitas sosial antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Diskriminasi Kelas
Adanya sistem kelas yang tertutup dalam suatu masyarakat, akan dapat menghalangi mobilitas sosial keatas yang membatasi keanggotaan suatu organisasi tetentu dengan berbagai macam syarat dan ketentuan yang ada.
Sehingga sangat terbatas orang yang dapat masuk kedalam organisasi tersebut. Hal inilah yang akan menghambat terjadinya perpindahan status seseorang dalam masyarakat.
2. Kemiskinan
Bagi masyarakat yang miskin akan sangat sulit untuk menggerakkan statusnya ke atas. Karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan sehingga kemiskina temasuk faktor penghambat mobilitas sosial.
3. Perbedaan Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin dalam suatu masyarakat akan sangat berpengaruh meningkatkan statusnya. Seorang pria kedudukannya akan lebih tinggi dari pada seorang wanita. Sehingga perbadaan jenis kelamin merupakan salah satu faktor penghambat mobilitas sosial.
4. Kebudayaan
Kebudayaan yang bersifat tradisional akan menjadi penghambat terjadinya mobilitas sosial. Berbeda dengan masyarakat modern yang cenderung memberikan peluang terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat karena telah didukung dengan kemajuan IPTEK.
5. Pengaruh Sosialisasi Yang Kuat
Sosialisasi yang sangat kuat dalam masyarakat akan menghambat proses mobilitas sosial dalam masyarakat tersebut, terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku dalam masyarakat.
Dampak Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial memiliki dampak positif dan negatif, berikut penjelasannya;
a. Dampak Positif
Dampak positif dari mobilitas sosial adalah mendorong seseorang untuk lebih maju. Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dan berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kearah yang lebih baik. Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.
Misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh kelompok dengan status sosial yang baru sehingga tecipta integrasi sosial.
b. Dampak Negatif
Dampak negatifnya adalah konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dibedakan menjadi 3 bagian antara lain:
1) Konflik Antar Kelas
Dalam masyarakat tedapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas.
2) Konflik Antar Kelompok Sosial
Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern dan suatu kelompok sosial tertentu tehadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang.
3) Konflik Antar Generasi
Yaitu konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai lama dengan nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.