Biaya produksi adalah biaya untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang siap dijual yang berhubungan dengan proses produksi. Biaya produksi ini terbagi menjadi biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik (Mulyadi, 2012).
Biaya bahan baku meliputi semua biaya bahan pembentuk suatu produk seperti tepung untuk pembuatan kue.
Biaya tenaga ditentukan berdasarkan waktu kerja dan akomodasi pemasaran. Biaya overhead meliputi semua biaya yang tidak dapat terukur seperti biaya manufaktur (Rony, 2004).
Biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya.
Oleh karena itu, perlu dipahami tentang biaya produksi agar suatu perusahaan dapat menghitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan output barang.
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan pengusaha untuk memproduksi produk, baik barang maupun jasa.
Biaya produksi merupakan bagian dari semua faktor produksi yang dikorbankan untuk menghasilkan produk dalam proses produksi. Dalam 2 kegiatan perusahaan, biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang akan dijual.
Biaya produksi sering disebut ongkos produksi. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya produksi adalah total biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan suatu produk hingga produk itu mencapai pasar, atau sampai ke tangan konsumen.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli
1. Mulyadi (2015:14)
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
2. Harnanto (2017:28)
Biaya produksi adalah biaya – biaya yang dianggap melekat pada produk, meliputi biaya, baik langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
3. Riwayandi (2014:10)
Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang berhubungan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Dari tiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang akan di jual.
Jenis - Jenis Biaya Produksi
Jenis-jenis biaya produksi menurut Sugianto (2013:313) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang.
1. Biaya produksi jangka pendek: diturunkan dari fungsi produksi jangka pendek. Dengan demikian biaya produksi jangka pendek juga dicirikan oleh adanya biaya tetap.
2. Biaya produksi jangka panjang: biaya yang dapat disesuaikan untuk tingkat-tingkat produksi tertentu.
Sebagai contoh jika capital atau mesin-mesin tidak dapat diubah sesuai dengan perubahan produksi maka dikatakan biaya jangka pendek dan sebaliknya jika mesin dapat disesuaikan untuk tingkat-tingkat produksi tertentu maka dikatakan biaya jangka panjang.
Metode Penentuan Biaya Produksi
Terdapat dua untuk menentukan biaya produksi yaitu metode full costing dan metode variable costing. Berikut penjelasannya;
1. Metode Full Costing
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara menghitung unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, baik full costing maupun variable costing. Pengertian Full Costing menurut Mulyadi (2012:17) adalah sebagai berikut:
“Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik 12 variabel maupun tetap, ditambah dengan biaya non produksi (Biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)”.
2. Metode Variable Costing
Perusahaan dalam menentukan biaya produksinya dengan pendekatan variable costing dilakukan apabila perusahaan memiliki bahan yang menganggur.
Penggunaan variable costing ini jangan terlalu sering karena dapat merugikan pemerintah dan investor, karena dengan menggunakan metode ini laba perusahaan yang terhitung lebih kecil dibandingkan dengan metode full costing. Menurut Mulyadi (2012:18) metode Variabel Costing bahwa sebagai berikut:
“Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrikvariabel.”
Unsur – Unsur Biaya Produksi
Menurut Sunarto (2012:4) bahwa unsur-unsur biaya produksi adalah :
1. Biaya Bahan Baku
Biaya ini timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang jadi yang akan dibuat.
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pengolahan barang.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya ini timbul terutama karena pemakaina fasilitas untuk mengolah barang berupa mesin, alat-alat, tempat kerja, dan kemudahan lain.
Dalam kenyataannya dan sesuai dengan label biaya tersebut, kemudian biaya overhead pabrik adalah semua biaya selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.