Bahan Makanan awetan merupakan sebuah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi.
Tujuan pengawetan bahan makanan adalah untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik maupun unsur kimia didalamnya sehingga bertahan lebih lama.
Makanan awetan memiliki beberapa jenis dan karakteristik tersendiri. Adapun jenis dari bahan makanan awetan antara lain yakni dari bahan nabati dan hewani.
Bahan-bahan tersebut memiliki karekteristik dan cara penanganan tersendiri dalam proses pengawetannya. Nah, berikut ini simak penjelasan tentang jenis, karakteristik, metode pengawetan, serta contoh-contohnya.
Jenis Makanan Awetan
Makanan awetan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu yang berbahan nabati dan berbahan hewani. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Makanan Awetan Berbahan Nabati
Makanan awetan berbahan nabati merupakan makanan awet yang berasal dari bahan baku tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
2. Makanan Awetan Berbahan Hewani
Makanan awetan berbahan hewani merupakan makanan yang dibuat dari sumber daya alam hewani dan sudah melalui pengolahan yang tepat dan dikemas dengan baik.
Karakteristik Makanan Awetan Bahan Nabati
Ada beberapa karakteristik dari makanan awetan berbahan nabati, antara lain:
1. Lebih tahan dari tekanan dan tidak mudah rusak.
2. Daya tahan keawetan cukup tinggi.
3. Memiliki perperan sebagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin
Metode Pengawetan Bahan Hewani
Berikut adalah metode pengawetan bahan makanan dari heewani, antara lain:
1. Pengawetan dengan suhu rendah.
2. Pengawetan dengan suhu tinggi.
3. Pengawetan dengan bahan kimia.
4. pengawetan dengan iradiasi.
Contoh Makanan Awetan Bahan Hewani
Simak contoh-contoh makanan awetan dari bahan hewani berikut ini:
1. Ikan asin.
2. Dendeng.
3. Telur asin.
4. Udang ebi.
5. Daging asap.