Pecahan uang dengan nominal Rp 500, 1.000 hingga 2.000 ternyata tak laku di salah satu pasar di Papua. Di wilayah ini, warganya hanya mengenal uang pecahan Rp 5000 rupiah dan kelipatannya untuk bertransaksi berbagai bahan pokok maupun kebutuhan lain termasuk sektor jasa.
Pembatasan penggunaan pecahan mata uang itu masih berlaku dan sudah jadi kesepakatan tak tertulis warga setempat. Masyarakat di sana menolak pecahan dengan nominal di bawah Rp5.000.
Situasi ini terlihat dalam rekaman video yang diunggah oleh akun instagram @hendrakaiju. Salah seorang pria berbelanja di pasar papua dengan memakai uang pecahan 1000 dan 2000 malah ditertawai penjual. Pasalnya nilai mata uang paling kecil di lokasi tersebut adalah pecahan 5000.
"Kasih simpan saja kalau ada uang koin atau pecahan 1000/2000, karena paling kecil pecahan disini Rp 5000," tulis keterangan video.
Dalam rekaman video tersebut nampak seorang pria tengah berbelanja di salah satu pasar pedalaman Papua, ia membeli satu buah alpukat yang harganya 5000 rupiah. Pria itu menyodorkan uang 5000 dengan uang pecahan 1000 dan 2000 kepada penjual, namun sang penjual dan ibu ibu penjual lain disekitarnya malah tertawa. Pria itu lantas bertanya mengapa ibu itu tertawa.
"Kenapa mama, benar toooo... 5000, ini pas tooo 2000, 1000, 1000, 1000," ujar pria itu dengan menyodorkan uang pecahanya.
Pria itu lantas bergegas ke penjual lainya, ia membeli jeruk seharga 5000. Ternyata, penjual itu juga tidak menerima uang pecahan dibawah 5000
Video tersebut pun ramai mendapat beragam komentar dan disukai 20 ribu lebih oleh warganet.
"Padahl klo tanggal tua sperti skrg pecahan 1000 pun buatku sangat berhargaaaaa ๐," ujar akun @ fiqih_putrihariyanto.
"Bukan karena mereka sombong ya gaes, emang kalo di sana uang 1000 ga ada harga diri nya. Karena emang apa apa mahal di sana. Makanya mereka bilang "diterima kalo di kota" karena mereka jauh dari kota - jadi apa apa mahal ga ada yg harga 1000 atau 2000an. Begitu ๐ฅฐ๐๐ป," ungkap akun @ haiasa.01.
"Di Papua beda biaya hidup di banding daerah se-nusantara ini, ini pengalaman sendri uang recehan ga laku kecuali supermarket/ mall kl pasar tradisional mamaยฒ ga mau tdk terima..apalagi daerah pedalaman Krn mmg akses kesana susah jadi kalau harga barangยฒ mahal wajar, jadi jgn di bandingkan dgn wilayah Jawa dan sekitar semuanya mudah dan gampang," ungkap akun @ marsela.ami.
"Emang kalo dikampung gitu๐๐ aq kirim motor lupa banyak recehan di handle an motor nyampe kampung kata Emak ini buat apa kaga laku๐ข e buset di JKt masih bisa nuker ke Alfa ๐๐," ujar akun @ astriinsanosumbayak.