Dalam menjalani hidup, kita pasti sering mendegar kata optimis yang diucapkan oleh orang lain atau diri kita sendiri.
Pengertian Optimis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah paham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan; sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.
Optimis dalam bahasa Arab sering disebut At-Tafa’ul, dalam kamus Al Munjid disebutkan makna At-Tafa’ul sebagai : “Dhad-du at-tasya’am” (lawan dari pesimis, dalam kamus Al Munawwir, kata At-Tafa’ul diartikan sebagai pengharapan nasib baik, sedangkan dalam Elias Modern Dictionary, At-Tafa’ul diartikan sebagai optimisme atau pengharapan baik.
Pengertian Optimis Menurut Para Ahli
1. Scheier dan Carver (2002)
Optimis adalah mengharapkan halhal baik terjadi pada diri kita, sedangkan pesimisme adalah mengharapkan hal-hal buruk terjadi pada diri kita.
Orang yang optimis dan pesimis memiliki dampak pada kehidupan mereka, mereka berbeda dalam pendekatan terhadap sebuah masalah dan tantangan juga bagaimana mereka mengatasi kesulitan.
2. Segerestorm (dalam Ghufron & Risnawita, 2010)
Optimisme adalah cara berpikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu masalah. Berpikir positif adalah berusaha berusaha mencapai yang terbaik dari keadaan terburuk.
Optimisme dapat membantu meningkatkan kesehatan secara psikologis, memiliki perasaan baik, melakukan penyelesaian masalah dengan cara yang logis sehingga hal ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh juga.
3. Snyder dan Lopez (dalam Ghufron & Risnawita, 2010)
Optimisme adalah suatu harapan yang ada pada individu bahwa segala sesuatu akan berjalan menuju kearah kebaikan. Perasaan optimisme membawa individu pada tujuan yang diinginkan, yakni percaya pada diri dan kemampuan yang dimiliki.
4. Seligman (2005)
Optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik, berpikir positif, dan mudah memberikan makna bagi diri.
Individu yang optimis mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah lalu, tidak takut pada kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit mencoba kembali bila gagal.
5. Belsky (dalam Ghufron & Risnawita, 2010)
Optimisme adalah menemukan inspirasi baru. Kekuatan yang dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan sehinggan mencapai keberhasilan. Optimisme membuat individu memiliki energi tinggi, bekerja keras untuk melakukan hal yang penting.
Ciri-Ciri Optimis
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang yang optimis, antara lain;
• Berharap segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.
• Akan melihat suatu hambatan atau tantangan sebagai peluang untuk belajar.
• Berpikir bahwa hal-hal yang baik dapat datang dari peristiwa atau hal yang negatif.
• Menerima tanggung jawab atas kesalahan yang mungkin dilakukan, tetapi tidak menjadikan beban.
• Merasa bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa depan nanti.
• Merasa percaya diri akan berhasil dalam menghadapi suatu tantangan hidup.
• Tidak akan membiarkan satu pengalaman buruk mengabur harapannya untuk masa depan.
• Membangun sikap positif mengenai diri sendiri dan orang lain.
• Merasa bahwa masa depan terlihat dengan cerah.
• Merasa bersyukur atas hal-hal baik yang terjadi di dalam hidupnya.
• Selalu mencari cara supaya dapat memanfaatkan peluang dengan sebaik mungkin.
• Optimis adalah perasaan yang dapat terjadi karena berbagai macam kemungkinan.
Akan tetapi, kebanyakan orang yang selalu bersikap optimis akan memilih sesuatu dalam sudut pandang yang baik.
Faktor-Faktor Yang Dapat Membangun Optimisme
Menurut Carr (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi optimisme seseorang adalah :
1. Keluarga
Perkembangan optimisme ditentukan oleh kesehatan mental orang tua. Optimisme lebih mungkin berasal dari keluarga yang tidak memiliki orang tua yang depresi.
Orang tua yang optimis merupakan contoh yang baik bagi anaknya, orang tua yang optimis mendorong anak-anak mereka untuk menghadapi kemunduran dengan cara yang optimis dan dengan cara yang berbeda meningkatkan optimisme dan ketekunan.
2. Kesehatan Fisik
Individu yang mempunyai kesehatan fisik yang buruk akan membuatnya depresi ketika berhadapan dengan suatu masalah. Depresi yang berkelanjutan akan membuat individu tersebut mempunyai keinginan bunuh diri.
3. Dukungan Sosial
Depresi yang terjadi pada individu seperti konflik orang tua, kematian, kehilangan orang tua dapat diatasi dengan adanya dukungan sosial yang membantu seorang individu menghadapi masa-masa sulit.
Melalui faktor-faktor yang telah diungkapkan diatas, maka rasa optimisme yang ada pada diri seseorang dapat dibentuk melalui keluarga, kesehatan fisik, dan dukungan sosial sehingga seseorang yang sebelumnya tidak memiliki rasa optimisme dalam dirinya maka akan dapat dibentuk dengan faktor-faktor tersebut.
Manfaat Optimis
Berikut ini adalah manfaat-manfaat yang akan Anda dapatkan jika memiliki sikap optimis, diantaranya;
1. Memotivasi Diri Sendiri
Orang yang selalu optimis adalah dia yang memiliki motivasi pada dirinya. Dia akan melihat segala hal sebagai sebuah peluang, daripada sebuah masalah.
Selain itu, dia akan lebih bersedia dalam mengambil tindakan. Serta aka bekerja untuk apa yang diinginkannya.
2. Menciptakan Lingkungan Sosial Positif
Pada kebanyakan kasus, orang yang optimis akan mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang memiliki aura positif.
Oleh sebab itu, mereka akan senang jika diajak bergaul dan menghabiskan lebih banyak waktu secara bersama.
3. Memperjuangkan Apa Yang Diinginkan
Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, orang yang memiliki sikap optimis adalah mereka yang berpikir secara realistis. Artinya bahwa mereka tidak akan menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri yang dirasa tidak memungkinkan dan diluar kemampuannya.
Hal sebaliknya, orang optimis adalah mereka yang akan memperjuangkan yang yang diinginkan. Sebab mereka tahu bahwa mereka dapat mewujudkannya.
4. Mengambil Pelajaran Dari Sebuah Masalah
Orang yang bersikap optimis adalah mereka yang akan merasa bahagia. Hal ini karena mereka melihat sesuatu dari sisi yang positif dan lebih cerah, sehingga mereka akan merasa lebih bahagia.
Orang yang optimis akan mengambil banyak hal yang bisa dipelajari dari suatu masalah. Meskipun masalah tersebut adalah masalah besar yang sedang dihadapinya.
5. Jujur Pada Diri Sendiri
Orang yang optimis tidak akan takut untuk mengakui kesalahannya. Hal sebaliknya, mereka akan secara terbuka mengakui apa yang menjadi kesalahan mereka.
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa orang yang bersikap optimis adalah mereka yang akan jujur pada diri sendiri.
Jika membuat sebuah masalah, mereka tidak akan menyalahkan orang lain atas kesalahan tersebut. Mereka juga akan cukup merasa percaya diri dalam menerima bahwa mereka tidak selalu benar.