Ular berukuran jumbo itu biasa. Namun, bagaimana kalau cacing juga bisa memiliki ukuran yang tak kalah jumbo? Belum lama ini, seekor cacing terbesar di dunia kembali menggegerkan jagat maya Instagram setelah tertangkap oleh seorang warga lokal Sulawesi Tengah.
Cacing besar tersebut bernama cacing Sonari. Konon katanya, cacing terbesar yang memiliki tubuh menyerupai ular itu diberi nama Sonari karena ia mampu mengeluarkan suara mirip bunyi peluit tidak seperti cacing-cacing pada umumnya yang tidak bersuara.
Dalam video singkat itu terlihat seekor cacing Sonari besar dengan perkiraan panjang sekitar 1 meter dengan diameter lingkar tubuhnya mencapai 5 cm. Saat tangan sang perekam video menyentuh tubuhnya, sang cacing pun tampak menggeliat.
Untuk membuktikan ukuran tubuh sang cacing memang besar, bahkan sang perekam video membandingkan ukuran tubuh cacing dengan telapak tangannya. Warganet pun melontarkan berbagai komentar untuk meramaikan unggahan video tersebut.
"Cacing besar alaska," komentar akun @eddypoernomo14.
"Buat mancing bisa gk 😂😂😂," tulis akun @rizaldyboby025.
Setelah dilakukan pencarian informasi lebih lanjut, cacing sonari yang memiliki bahasa latin Metaphire musica merupakan jenis cacing tanah yang berukuran besar. Cacing ini dapat ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari cacing sonari digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh penduduk sekitar habitat cacing ini. Cacing Sonari ini dinilai cukup unik karena pada waktu tertentu dapat mengeluarkan suara seperti jangkrik atau peluit.
Tubuh cacing sonari lembut dan terdiri dari cincin-cincin yang disebut 'annuli'. Tapi cacing ini berbeda dengan cacing kalung atau cincin. Juga beda dengan cacing tanah di permukiman.
Seperti cacing tanah pada umumnya, cacing sonari bersifat hermaprodit, yaitu dalam satu individu cacing mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina. Namun untuk perkembangbiakannya, cacing sonari tetap memerlukan pertukaran sperma yang berasal dari individu lain. Artinya satu ekor cacing tidak dapat berkembang biak sendiri, tetapi tetap memerlukan individu lain untuk melakukan pertukaran sperma yang akan membuahi sel telur.