Kegiatan membaca menjadi suatu hal yang sangat penting dalam Al-Qur’an, sampai-sampai ayat yang kali pertama yang diturunkan dalam sejarah turunnya AlQur’an adalah perintah membaca yang tertuang dalah Surat Al-Alaq ayat 1.
Salah satu ilmu yang perlu dikuasi agar bisa membaca Al-Qur’an dengan baik adalah ilmu tajwid, termasuk mad di dalamnya.
Pengertian Mad
Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. Mad, menurut istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat) adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-Qur’an disebabkan adanya huruf "Mad" sesuai aturan-aturan yang berlaku.
Macam-Macam Mad dan Cara Membacanya
Secara umum, mad dibagai menjadi dua yaitu mad thabi’i dan mad far’i. Berikut penjelasannya;
1. Mad Thabi’i
Mad Asli atau Mad Thob'i adalah memanjangkan bacaan di karenakan ada huruf mad dan tidak ada sebab yang dapat mengubah keasliannya.
Diberi nama Mad Thobi’i karena madnya berlaku sesuai tabi’at aslinya, sehingga disebut juga dengan “Mad Asli” . Ukuran panjangnya adalah 2 harakat/ketukan.
Huruf dan Ketentuan Mad Thabi’I
ا , و , ي( Hukum Mad Thobi’i ini berlaku ketika:
Huruf hijaiyah dengan harakat Fathah dengan huruf hijaiyah Alif.
Huruf hijaiyah dengan harakat Kasrah huruf hijaiyah Ya Sukun.
dan huruf hijaiyah dengan harakat Dhammah ketemu dengan huruf Waw sukun.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ – سمِيْعٌ
2. Mad Far’i
Pengertian Mad Far’i secara bahasa bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.
Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:
a. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah ) ء ( dalam satu kata /kalimat. Cara membaca mad wajib muttasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat.
b. Mad Ja’iz Munfasil
Mad Ja’iz Munfasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah ) ء ( dalam dua kata. Cara membaca Mad Ja’iz Munfasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat.
c. Mad Lin
Mad Lin atau Mad Layyin terjadi di huruf berbaris atas (fathah dan dhomah) bertemu dengan huruf ya ) ي (atau wau ) و (bertanda sukun, sedangkan di depannya lagi ada satu huruf lagi yang di matikan karena waqaf (berhenti).
Atau dalam bahasa penjelasan yang lebih mudah, adalah bacaan miring (lin) bertemu satu huruf yang di matikan karena waqof (berhenti).
Yang di maksud bacaan miring (lin) adalah bacaan yang berbunyi seperti - "Ai" = fathah bertemu ya, - "Au" = fathah bertemu wau. Mad Lin atau Mad Layyin terjadi hanya jika berhenti (waqaf).
Cara membaca Mad Lin atau Mad Layyin adalah di panjangkan 2, 4 atau 6 harakat. Jika anda bertanya jadi 2, 4 atau 6 harakat ? ya, anda boleh pilih yang mana saja, hanya saja anda harus konsisten pada pilihan pertama jika anda menemukan bacaan serupa hingga akhir bacaan.
d. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika hamzah ) ء ( bertemu dengan huruf-huruf mad. Cara membaca Mad Badal adalah di panjangkan 2 harakat.
e. Mad Tamkin
Mad Tamkin adalah mad pada huruf ya ( ي ( yang bertasydid dan juga berkasroh ) ي( ِ Cara membaca Mad Tamkin adalah dengan panjang 2 harakat.
f. Mad 'iwadh
Mad 'iwad terjadi jika berhenti (waqaf) pada huruf yang berbaris fathatain ( ً ). Kecuali pada huruf ta marbuthah (.ة.( Cara membaca Mad 'iwadh adalah tanwin (an) di hilangkan dan di baca seperti fatha biasa (a) dengan panjang 2 harakat.
g. Mad Arid Lissukun
Mad Arid Lissukun terjadi di ketika berhenti (waqof) di akhir ayat sehingga mematikan huruf terakhir sedang sebelum huruf yang dimatikan tersebut terdapat mad asli. Cara membaca Mad Arid Lissukun kadar panjang bacaannya adalah 2, 4 atau 6 harakat.
h. Mad Farq
Mad farq adalah mad yang terhasil dari pertemuan mad badal dan huruf yang bertasydid. Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya "apakah?".
Juga dikenali dengan nama mad istifham (pertanyaan). Cara membaca Mad farq kadar panjang bacaannya adalah 6 harakat.
i. Mad Silah Qasirah
Mad Silah Qasirah mad yang terjadi apabila “ha dhamir” (kata ganti) berada di antara dua huruf yang berbaris ( bukan huruf mati). Cara membaca Mad Silah Qasirah kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat.
j. Mad Silah Tawilah
Mad Silah Tawilah adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” (kata ganti) bertemu huruf hamzah yang berbaris dan huruf sebelum "ha dhamir" tersebut juga berbaris. Cara membaca Mad Silah Tawilah kadar panjang bacaannya adalah 4 atau 5 harakat.
k. Mad Lazim Muthaqqal Kalimi
Mad Lazim Muthaqqal Kalimi terjadi apabila mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Mad Lazim Muthaqqal Kalimi di baca panjang 6 harakat.
l. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi terjadi apabila huruf mad bertemu oleh huruf yang berbaris sukun dalam satu kata. Hanya terdapat pada 2 tempat di dalam Al-Quran, yaitu pada surat (Yunus : 51) dan (Yunus : 91).
m. Mad Lazim Muthaqqal Harfi
Mad yang terdapat pada huruf-huruf tertentu yang di eja di permulaaan surah , dan dari suara ejaan tersebut terdapat mad yang di ikuti mim atau nun sukun dan kemudian bertemu dengan mim. Mad Lazim Muthaqqal Harfi di idghamkan dan di baca panjang 6 harakat.
n. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi terjadi apabila membaca huruf-huruf tunggal yand di eja (di baca nama hurufnya) pada awal surah-surah dalam AlQur’ an.
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi Kadar panjang bacaannya: 6 harakat dan tidak disertai dengan Idgham kecuali huruf عyang boleh dibaca dengan 4 atau 6 harakat.