Sebuah video ini menampilkan seekor burung yang tengah berjuang lepas dari jeratan ular hijau. Dalam video singkat unggahan @_____ilhan______ tersebut terlihat seekor ular dengan kuat bergelantungan di pucuk sebuah dahan pohon dengan kondisi tengah menggigit leher seekor burung yang tengah terbang di udara.
Pengunggah video menambahkan keterangan dalam bahasa Turki. "Yılan kuşa ağaç ta tuzak kurmuş," atau dalam bahasa Indonesia menjadi "Ular memasang perangkap untuk burung di pohon,".
Maksud dari keterangan tersebut adalah ular telah berkamuflase menyerupai dahan pohon sebagai jebakan untuk menangkap burung yang akan menjadi mangsanya. Saat sang burung lengah, ular itu pun menerkamnya.
Meskipun video tersebut direkam dari negara Turki, tetapi tidak menutup kemungkinan di Indonesia ada fenomena serupa. Di Indonesia sendiri, ular seperti dalam video dikenal dengan nama ular gadung.
Ular gadung merupakan jenis ular pucuk yang paling sering dijumpai. Ular ini tersebar luas di Asia Selatan hingga kepulauan Nusantara. Disebut ular gadung karena penampang tubuh ular ini yang menyerupai pucuk tanaman gadung (Dioscorea hispida). Istilah "ular pucuk" sendiri biasanya mengacu pada jenis ini. Nama-nama lokal ular ini di antaranya "oray pucuk" (Sunda), "ula gadung" (Jawa), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental whip-snake.
Panjang tubuh ular gadung mencapai 2 meter, namun yang sering ditemui panjangnya antara 1 hingga 1.5 meter saja. Kepala berbentuk runcing seperti anak panah. Mata berukuran agak besar dengan pupil mendatar (horizontal), seolah-olah sedang memejamkan mata.
Ekornya panjang dan berfungsi sebagai pencengkram di ranting, seperti halnya ular pohon lainnya. Tubuh bagian atas berwarna hijau daun atau hijau kelabu, dengan tepian sisik pada sisi badannya berwarna hitam, putih, atau biru pucat. Bagian bawah tubuh berwarna lebih pucat atau hijau kekuningan, dengan garis tipis berwarna kuning di kedua sisinya.
Habitat ular gadung adalah hutan terbuka dan perkebunan. Ular ini tinggal di pepohonan, tanaman, dan semak-semak liar yang subur. Ular ini juga sering dijumpai di pekarangan rumah. Makanan utama ular ini adalah cicak pohon, kadal pohon, dan katak pohon. Ular ini kadang-kadang juga memangsa anak burung yang ditinggal induknya.
Jika merasa terganggu, ular ini akan melengkungkan lehernya hingga membentuk seperti huruf "S" lalu memipihkan lehernya, sehingga akan terlihat tepian sisik yang berwarna hitam, putih, dan/atau biru pucat supaya pengganggunya menjauh dan pergi. Ular gadung berkembangbiak dengan melahirkan, dengan jumlah anak antara 4 hingga 10 ekor yang masing-masing berukuran panjang antara 24 hingga 49 cm.