Puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Banyak juga yang bilang jika puisi adalah sebuah ungkapan perasaan dari penulisnya. Agar memahami lebih dalam tentang puisi, mari kita bahas lebih dalam lagi.
Pengertian Puisi
Puisi merupakan ragam sastra yang terikat oleh unsur-unsurnya, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi juga dapat dikatakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan.
Puisi adalah ungkapan yang memperhitungkan aspek-aspek bunyi di dalamnya, serta berupa pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya. Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.
Mengkutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, Sumardi, salah seorang ahli, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.
Jenis-Jenis Puisi
1. Puisi Lama
Perlu diketahui, puisi terbagi menjadi dua jenis yaitu puisi lama dan puisi modern. Pusi lama identik dengan anonim, di mana penyair atau penulisnya tidak diketahui. Puisi lama juga memiliki beberapa jenis, antara lain:
• Mantera, merupakan jenis puisi paling lama yang diciptakan dalam kepercayaan animisme untuk dibacakan dalam acara atau ritual kebudayaan. Mantera memiliki ciri yaitu menggunakan pemilihan kata dengan bunyi yang diusahakan berulang, menggunakan kata-kata yang tidak umum dalam kehidupan sehari-hari, dan menimbulkan efek bunyi yang bersifat magis.
• Talibun, terdiri atas sampiran dan isi yang lebih dari empat, serta selalu genap, seperti enam, delapan, sepuluh, dan dua belas.
• Pantun, memiliki ciri bersajak a b a b, dengan tiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
• Gurindam, terdiri atas dua baris, berirama sama a a. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.
• Syair, merupakan puisi yang berlarik empat bait dan bersajak a a a a yang mengisahkan suatu hal.
2. Puisi Modern
Puisi modern merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.
Dipelopori oleh Chairil Anwar, puisi modern muncul pada angkatan 45. Puisi modern tidak mengutamakan bentuk atau jumlah baris dalam satu bait, tetapi lebih fokus pada isinya. Adapun ciri-ciri puisi modern, diantaranya:
• Realis dan terimbas unsur naturalis
• Mempunyai unsur humanisme universal atau sudah terbuka untuk menerima pengaruh dari segala penjuru dunia.
• Menggunakan perbandingan visual secara jelas sampai pada bagian-bagian di balik kenyataan.
• Menyampaikan maksud dengan penghematan kata serta menghadirkan perbandingan-perbandingan membayang dan berkesan.
• Tidak mengutamakan tipografi bahkan tidak lagi memperhatikan bunyi (rima) dalam baris dan baitnya.
• Menggunakan kata dalam percakapan sehari-hari.
• Unsur utama yang harus selalu diperhatikan dalam pembacaan puisi modern adalah lafal, intonasi, dan ekspresi.
• Menunjukan sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat akibat pergolakan.
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, puisi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Mengkutip dari Buku Bahasa Indonesia SMP kelas VIII edisi revisi 2017 karangan E Kosasi, berikut jenis-jenisnya:
1). Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Sedangkan, Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Contohnya puisi yang mengisahkan kisah cinta antara Damarwulan dengan Anjasmara dalam puisi “Asmaradana”.
2. Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang digunakan penyair untuk menyampikan gagasannya. Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, seperti elegi, ode, dan serenada.
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan, umumnya bernuansa senang-senang. Sementara Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya pahlawan. Contohnya puisi “Teratai” yang ditulis untuk Ki Hajar Dewantara oleh Sanusi Pane.
3. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi deskriptif biasanya bersifat satire dan mengkritik sosial. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.
Sedangkan, puisi kritik sosial adalah puisi yang menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan orang tersebut.
Cara Membuat puisi
Bagi Anda yang ingin membuat puisi, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi, berikut uraiannya:
1. Anda harus menentukan terlebih dahulu jenis puisi yang hendak dibuat.
2. Menentukan tema dan pesan yang ingin disampaikan.
3. Kemudian, kembangkan tema menjadi kalimat berdasarkan hasil imajinasi dari kalian.
4. Menuangkan ide dalam uraian kata-kata yang sesuai kaidah puisi.
Demikianlah pembahasan mengenai puisi. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda.