Jangan Pakai Foto Pria Nangis Ini Untuk Meme, Cerita di Baliknya Sungguh Pilu

"Foto pria tersebut benar adanya. Ia bukan sengaja menangis untuk dijadikan lelucon."

Istilah mulutmu harimaumu seolah tergantikan dengan jarimu adalah harimaumu di era sosial media ini. Pengguna sosial media dengan mudahnya memposting foto disertai kata-kata kocak tanpa mengenal orang dalam foto tersebut.

Seperti halnya foto seorang pria berkumis yang menangis sambil menutup mulut menjadi korban kejailan tangan yang tidak bertanggung jawab. Foto pria yang sedang menangis tersebut dijadikan bahan meme. Diedit dengan menambahkan kata-kata lucu yang bisa mengundang gelak tawa khalayak  sosial media.

Foto pria tersebut benar adanya. Ia bukan sengaja menangis untuk dijadikan lelucon. Fakta pilu dibalik foto yang sering dijadikan meme ini diungkapkan oleh pengguna Facebook Syed Mohd Nazli Jamalullail.

TamanPendidikan.com

Foto: Facebook Syed Mohd Nazli Jamalullail

Syed Mohd Nazli Jamalullail mengatakan bahwa foto pria yang menangis tersebut adalah temannya bernama Zulkifli bin Mohd Noor di Pondok Upeh, Balik Pulau, Penang, Malaysia.

Ia menjelaskan bahwa temannya menangis sedih saat menceritakan kejadian Tsunami tahun 2004. Pada tragedi tersebut Zul kehilangan 5 orang anak sekaligus, termasuk satu-satunya anak laki-laki di keluarganya saat tsunami melanda Pantai Pasir Panjang di Balik Pulau, Penang.

Lima anak Zulkifli yang tewas adalah Siti Nurain (17), Mohd. Shukri (12), Siti Nur Shuhada (10), Siti Nur Atikah (9) dan Siti Suraya (5).

Anak-anak yang selamat adalah Siti Fairuz (16) dan Siti Zulaikha (1).

Jamalullail juga meninggalkan pesan nasehat supaya jangan menggunakan foto orang yang tidak dikenal untuk menghibur orang lain ataupun dengan maksud apa pun.

Postingan Syed Mohd Nazli Jamalullail ini mengundang berbagai tanggapan dari pengguna Facebook. Ia sependapat dengan Jamalullail bahwa jangan membuat lelucon tentang kesedihan orang lain.

"Innalillahiwainnalillahirojiun .. yang merupakan satu-satunya yang ikut serta membantu para korban tragedi tsunami 2004 yang hanya memahami rasa sakit dan duka dari tragedi tersebut. Air mata pertolongan kami juga mengalir saat kami berduka atas para ahli waris para korban yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya juga tidak setuju kalau kita membuat lelucon tentang kesedihan orang lain ..", tulis Junaidah Kassim.

Pengguna Facebook Sabar Ina menjelaskan bahwa ia adalah guru dari anak-anak Zulkifli bin Mohd Noor.

"Iya, saya juga merasakannya .. Terlebih lagi, anak-anaknya adalah murid-murid saya ... Saya ingat adik bungsu saya menunggu di halaman belakang mencari kakak dan adik pulang dari sekolah tapi kosong ... Anak-anak Damailah En zul semua ada ..", tulisnya.

Pengguna akun Sutinoh Bulat juga menjelaskan bahwa pria tersebut yang ada dalam foto adalah orang baik.

"Itu benar .. Aku membutuhkannya .. Aku biasa naik bus pabriknya untuk pergi ke sekolah di sore hari .. org yang baik", ujarnya.


Gurauan? Ya, saya tidak menolak gurauan, bergurau lah tetapi bersederhana lah dengan gurauan kita. Saya cuma nak...

Dikirim oleh Syed Mohd Nazli Jamalullail pada Sabtu, 18 April 2020


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network