Kipas angin merupakan salah satu barang yang harus dimiliki oleh setiap rumah. Kipas angin menjadi alat pendingin ruangan ketika panas melanda. Kipas angin harus dibersihkan secara berkala sebab debu yang menempel di baling-balingnya bisa saja terbang masuk ke dalam hidung.
Namun pernahkah kamu berpikir bagaimana debu bisa menempel di baling-baling kipas angin yang terus berputar? Sepertinya tidak mungkin mengumpulkan debu setebal itu padahal selalu dipakai. Demikianlah penjelasan menurut teori ilmiah tentang kejadian ini.
Dari mana asalnya debu?
1. Dari manusia
Kebanyakan orang mengira bahwa debu yang ada di dalam rumah berasal dari luar, seperti asap kendaraan dan tanah yang kering. Padahal debu yang ada di dalam rumah juga terbuat dari sel rambut dan kulit mati dari manusia. Fakta menarik tentang tubuh manusia adalah bahwa ia terus-menerus meregenerasi sel kulit ketika melepaskan ribuan sel mati setiap hari.
Hal ini menyebabkan kita sering melihat partikel debu mikroskopis melayang di udara dan berputar-putar di sekitar ruang angkasa manusia.
2. Dari hewan peliharaan
Selain dari manusia, debu juga bisa berasal dari hewan peliharaan yang ada di dalam rumah. Namun persentase debu yang dihasilkan manusia lebih tinggi daripada hewan peliharaan.
3. Listrik, debu dan listrik statis kipas
Sebagian besar partikel debu yang mengapung di dalam rumah memiliki jenis muatan listrik. Muatan listrik ini memungkinkan menarik satu sama lain. Saat kipas berputar, secara tidak langsung akan mengusir angin dan menarik molekul debu lain lebih dekat dengannya.
Hal ini karena pada saat kipas menghasilkan muatan yang disebut listrik statis maka debu akan mudah menempel pada bilah kipas.
Molekul debu dan partikel debu memiliki daya tarik yang kuat satu sama lain. Inilah penyebab kenapa baling-baling kipas tetap berdebu meskipun terus berputar.
