Berangkat Jam 3 Pagi Sampai Sekolah Jam 8, Siswa SD di Bone Lewati Hutan & 6 Sungai

"Mereka berangkat sekolah hanya berdua saja tanpa ditemani orang tua, karena orang tua mereka harus bekerja mencari uang untuk biaya sekolah. Oleh sebab itu orang tuanya membekali sang anak sebuah parang."

Perjuangan tak mudah untuk berangkat ke sekolah masih dialami oleh beberapa siswa terpencil wilayah di Indonesia. Kemudahan menuntut ilmu yang belum merata ini membuat perbedaan menonjol antara pelajar perkotaan dan pelosok. Pelajar di perkotaan dengan fasilitas transportasi yang memadai mereka dapat dengan mudah berangkat ke sekolah untuk belajar, namun berbeda halnya dengan pelajar di pelosok Indonesia yang masih harus bersusah payah untuk pergi ke sekolah.

Hal inilah dialami siswa SD di Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kebupaten Bone, Sulawesi Selatan. Perjuangan dua siswa yang merupakan kakak beradik ini dibagikan oleh salah satu akun TikTok @pramonoagung23.

Akun itu menceritakan dua orang siswa SD yang harus berjuang berangkat ke sekolah sejak jam 3 pagi, dimana kebanyakan anak seusianya masih terlelap tidur. Hal ini mereka lakukan agar bisa sampai sekolah dengan tepat waktu yaitu jam 8. Mereka butuh waktu 5 jam untuk sampai di sekolah dengan berjalan kaki.
TamanPendidikan.com

https://www.tiktok.com/@pramonoagung23/video/7111596734878354714?_t=8TLcaEN4Ub4&_r=1

Perjuangan mereka tak berhenti di situ, mereka harus melalui medan yang sangat berbahaya bahkan bagi orang dewasa apalagi anak seusianya. Mereka harus melalui hutan belantara, 6 sungai dan persawahan. Mereka berangkat sekolah hanya berdua saja tanpa ditemani orang tua, karena orang tua mereka harus bekerja mencari uang untuk biaya sekolah. Oleh sebab itu orang tuanya membekali sang anak sebuah parang.

Parang ini digunakan untuk melindungi diri jika saat di perjalanan mereka bertemu dengan binatang buas yang dapat membahayakan nyawa. Bahkan biasanya mereka bertemu ular piton di hutan.
TamanPendidikan.com

https://www.tiktok.com/@pramonoagung23/video/7111596734878354714?_t=8TLcaEN4Ub4&_r=1

Dalam keterangan video kedua siswa laki-laki dan perempuan ini memiliki cita-cita yang mulia. Siswa laki-laki yang bernama Yudding (12) memiliki cita-cita sebagai polisi sedangkan adik perempuanya yang bernama Nurrsabi (11) memiliki cita-cita sebagai guru.

Video viral mengharukan ini menarik perhatian warganet. Perjuangan mereka membuat salah satu warganet sadar agar lebih bersyukur dan berhenti mengeluh. "ternyata gw kurang bersyukur, padahal udh naik angkot msih aja ngeluh gw," tulis akun @Faii sedang berdzikir.

Unggahan ini disukai oleh lebih dari 16.1K warganet dan dibanjiri doa untuk kedua adek kakak siswa SD terebut.
TamanPendidikan.com

https://www.tiktok.com/@pramonoagung23/video/7111596734878354714?_t=8TLcaEN4Ub4&_r=1

"Salut dan terharu. Semangat ya nak . Semoga kamu jadi orang sukses d kemudian hari. Aamiin..." tulis akun @listya2104.

"Semoga 10 Tahun ke depan kamu viral kembali udah jadi polisi dan guru yah dek," tulis akun @Rusdi.

"jujur pas liat Vidio ini air mataq keluar semoga kelak adek2 ini berhasil meraih cita2"nya," tulis akun @bungakbar.

"yg liat vt ini , pasti mendoakan kamu adek sayang, semoga kamu sukses nantinya, aamiin," tulis akun @ronidhirgham.
TamanPendidikan.com

https://www.tiktok.com/@pramonoagung23/video/7111596734878354714?_t=8TLcaEN4Ub4&_r=1

"5 jam berjalan kaki, sungguh sebuah perjuangan, semoga kalian kelak jadi orang yang sukses," tulis akun @Hairunasrillah.

@pramonoagung23 Perjuangan Anak SD Demi Bersekolah #anaksekolahbawaparang #desatapong #tapong #tellulimpoe #bone #sulsel #fypsounds #fypgakni ♬ TAK INGIN USAI SADVIBES VERSION - sadvibes🥀


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network