Driver Ojol pengatar makanan ini viral karena diberi bintang satu oleh seorang pelanggan wanita. Akibat diberi bintang satu, driver Ojol itu pun terancam tidak dapat lagi bekerja bekerja selama tiga hari karena secara otomatis akan diblok oleh oleh penyedia jasa aplikasi.
Kisah driver ojol itu viral dan membuat warganet ikut geram. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @undercover.id. Dalam postingannya akun ini menuliskan caption: "Vidio Driver Ojol Dimarahai Customer dan Diberi Bintang Satu, Hati Perih Pesanan Disuruh Dibuang".
Video itu menjelaskan kronologis mengapa sang pelanggan wanita itu memarahi si driver ojol. Awalnya wanita tersebut memesan makanan melalui aplikasi ojek online. Pada obrolan pesan singkat yang terjadi, wanita itu memesan bubur dan meminta driver ojol untuk naik ke lantai 3 apabila sudah sampai lokasi tujuan. Akan tetapi driver meminta kepada customer untuk mengambil pesanannya di lantai 1 karena kaki drivernya bengkak.
Ternyata hal itu membuat sang wanita kesal. Dia kemudian meminta driver untuk membuang makanan tersebut karena tidak bisa turun ke lantai 1 karena sedang sakit. 
Tak berselang lama, driver kemudian naik ke lantai 3 kos-kosan tempat wanita itu tinggal. Kemudian melalui pesan mengabari kalau sudah di depan pintu. Akan tetapi wanita itu tetap meminta driver untuk membuang makanannya karena sudah jengkel.
Namun driver tetap mengetuk kamar dari customer karena telah tega memberikan bintang 1. Sang wanita pun akhirnya keluar kamar dan memarahi driver karena telah lancang menganggu istirahatnya. Lalu terjadi perdebatan di antara keduanya hingga membuat para tetangga kos lain keluar dan berusaha melerai keributan wanita dengan driver ojol tersebut.
Sontak saja video ini menjadi viral di media sosial. Sampai saat ini video ini telah mencapai 11.845 likes dan 1.660 komentar.
"Kelakuan & akhlak nya sama. Sama sama buruk 😌🥲," tulis akun @dennyfirmansyah_rezha.
"Duh Gusti, manusia pada kenapa?" ujar @kalian_semua_hanya_npc
"Ngapain beli makan, kalau ujung2 disuruh buang 😑" ujar @fitriyantirahim.
"Logikanya gini ya, si Driver itu nganternya di gmaps pasti alamat rumah/bangunan, kalau customernya minta antar sampai depan kamar/pintu rumahnya yg ternyata dilantai entah berapa, pilihannya cuma dua, kasih tambahan ongkos atau ya ambil di gerbang bangunannya. Kecuali kalau Pak Driver karena digmaps ga ada keterangan berapa mdpl dr bangunan jadi ga keitung, kalau emang customer ga bisa ambil, bisa minta tolong yg sekamar atau tetangganya atau ya itu bayar lebih. Makannya kita harus baik sama tetangga, kalau sakit seenggaknya ada tetangga yg bakal care sama kita :")" tulis akun @risariileon.
