Ditjen Dikti Upayakan Bantu Perangkat Pembelajaran Mahasiswa di Daerah 3T, Dari Pulsa Hingga Tablet

"Ditjen Dikti Upayakan Bantu Perangkat Pembelajaran Mahasiswa"

Jaringan internet masih menjadi kendala bagi mahasiswa yang berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk melangsungkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Untuk mengatasi masalah tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud, Nizam  mengupayakan bantuan perangkat untuk membantu mahasiswa di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) mengakses Pembelajaran Jarak Jauh.

Dilansir Taman Pendidikan dari laman resmi Kemendikbud, Selasa (25/8/2020), Nizam mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengupayakan berbagai bentuk dukungan untuk menyukseskan pelaksanaan pembelajaran daring dengan menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak.

Berbagai pihak itu antara lain Kementerian Kominfo, penyedia jasa internet, content providers nasional maupun internasional serta menyiapkan platform pembelajaran (Learning Management System) yang dapat digunakan secara gratis oleh perguruan tinggi.

Nizam juga menjelaskan bahwa untuk menyukseskan PJJ di daerah 3T, Ditjen Dikti mengupayakan berbagai dukungan yakni dengan melakukan sinergi dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo untuk penyediaan infrastruktur dan layanan akses internet di daerah 3T.

Selain itu, Nizam juga sedang berupaya memberikan bantuan kepada mahasiswa di daerah 3T berupa pulsa untuk akses pembelajaran daring dan perangkat pembelajaran berupa tablet.

Ditjen Dikti tidak hanya berupaya memberikan bantuan untuk mahasiswa saja, namun juga mempersiapkan kapasitas dosen supaya pembelajaran daring dapat berjalan dengan baik. Berbagai pelatihan dan modul pembelajaran telah disiapkan untuk digunakan dalam pembelajaran daring tahun akademik 2020/2021.          

“Selama masa libur semester ini kami mempersiapkan berbagai pelatihan dan modul untuk dosen agar pembelajaran daring semester yang akan datang bisa berjalan lebih baik. Pelatihan yang berakhir pada 14 Agustus lalu diikuti lebih dari 100.000 dosen dan mahasiswa,” jelas Nizam.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network