Nasi Goreng PPKM yang berlokasi di Jalan Veteran, Kelurahan/ Kecamatan Serengan, Solo viral di media sosial. Menu makanan sejuta umat ini hanya dibandrol dengan harga Rp 1.000 per-porsi.
Harganya yang murah membuat nasi goreng PPKM laris manis diserbu warga. Di sisi lain, harga murah itu sekaligus cara membantu masyarakat yang terdampak PPKM.
Penggagas nasi Goreng PPKM, Bambang Setiaji menjelaskan latar belakang makanan murah meriah tersebut. Kisahnya diawali dari Masyarakat Ekonomi Syariah, Ikatan Sarjana Ekonomi Surakarta, dan Aisyiah Surakarta, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Surakarta mensponsori Bakmi Pak Met.
"4 organisasi ini berkolaborasi melakukan bakti sosial bersama membuat nasi goreng 1000 ruiah. Bakmi Pak Met bertugas memproduksi," tuturnya.
Bambang juga bercerita bahwa nasi goreng produk Bakmi Pak Met harga aslinya Rp 20 ribu per-porsinya. Nasi Goreng PPKM dijual ke empat organisasi tersebut seharga Rp 5.000. Lalu dijual kembali kepada masyarakat dengan harga lebih murah Rp 1.000.
Dalam sehari mereka sanggup membuat 240 bungkus nasi goreng PPKM yang dibantu sejumlah relawan. Nasi goreng PPKM beroperasi mulai Pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, setiap hari sampai tanggal 21 Agustus 2021. Pembuatan nasi goreng PPKM menggunakan mesin.
Nasi goreng PPKM, sebagaimana didokumentasikan oleh @Peristiwa Kota Solo di You Tube, diserbu warga. Agar tidak terjadi kerumunan pihak pengelola sebelumnya telah membagikan kupon ke warga yang datang.
"Ide yang cemerlang dan patut diacungi jempol. Semoga makin banyak organisasi mengadakan aksi sosial seperti ini. Terimakasih atas keperduliannya terhadap sesama," komentar @barata yuda.
"Keren,,,semoga ide ini bisa menginspirasi bagi organisasi yg lain disekitar Solo, shg bisa betul" menolong masy yg membutuhkan krn dana yg minim. Matur nuwun," kesan dan harapan @Hardjanti.