Kisah Pengadaan Baju Dinas Merek Louis Vuitton DPRD Kota Tangerang yang Batal

"DPRD Kota Tangerang Banten membatalkan rencana pengadaan pakaian dinas 'branded itu untuk tahun 2021 dengan anggaran Rp675 juta setelah melakukan rapat internal."

Setelah viral dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, rencana pengadaan baju dinas untuk DPRD Kota Tangerang dengan merek Louis Vuitton dibatalkan. DPRD Kota Tangerang Banten membatalkan rencana pengadaan pakaian dinas 'branded itu untuk tahun 2021 dengan anggaran Rp675 juta setelah melakukan rapat internal.

"Setelah mendengar masukan dari berbagai pihak saat ini. Kami melakukan rapat internal dengan perwakilan komisi dan fraksi. Akhirnya kita sepakat untuk pengadaan pakaian dinas dibatalkan. Intinya batal total tahun ini," kata Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo dalam keterangan pers di gedung DPRD Kota Tangerang.
TamanPendidikan.com

DPRDKotatangerang.go.id

Gatot mengatakan dengan dilakukannya pembatalan total pakaian dinas maka tak ada lelang ulang. Sehingga anggota DPRD Kota Tangerang tak mendapatkan pakaian dinas baru. "Ini adalah bagian dari mendengar aspirasi seluruh pihak," katanya.

Meski demikian Gatot mengatakan ramainya pembahasan mengenai pengadaan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang terjadi setelah dilakukannya pengumuman lelang. "Biasanya ramai saat diproses, tetapi ini setelah pemenang lelang," ujarnya.

Mengenai merek yang digunakan untuk pakaian dinas DPRD Gatot mengatakan jika pihaknya tak mengetahui apapun. Sebab pihaknya hanya tahu jika akan mendapatkan pakaian dinas.
TamanPendidikan.com

https://www.facebook.com/dprd.kotatangerang/photos/2070734399820532

"Yang menyebutkan merk Louis Vuitton bukan dari kami. Sebab kami tak membahas mengenai merk dari pakaian dinas. Saya enggak paham merek itu," ujarnya.

Sekretariat DPRD Kota Tangerang Agus Sugiono mengatakan jika pihaknya hanya membahas mengenai spesifikasi dari pakaian dinas, tak pernah menyebutkan merek yang digunakan. "Tak ada merek di pembahasan dan dalam dokumen," ujarnya.

Terkait batalnya pengadaan pakaian dinas DPRD ini maka akan segera ditindak lanjuti setelah dari pengumuman yang disampaikan oleh pimpinan DPRD hari ini. "Setelah ini akan kami proses dari batalnya pengadaan pakaian dinas anggota DPRD," katanya.

Sementara itu, pihak Louis Vuitton Indonesia juga membantah dan menyatakan tidak pernah melakukan kerja sama dengan pemerintah terkait pengadaan bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang.
TamanPendidikan.com

Antaranews.com

"Mengenai hal ini, LV tidak memiliki hubungan kerja sama dan tidak pernah ada kolaborasi dengan pemerintah," kata Public Relation LV Indonesia Gisela Eiffelina yang dikutip dari situs Antaranews.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangerang, tahun ini sekretariat DPRD Kota Tangerang menganggarkan pengadaan bahan pakaian dinas mencapai Rp675 juta. Masih dari laman yang sama, pada tahun 2020 lalu pengadaan bahan pakaian hanya Rp312,5 juta. Dengan kata lain, anggaran telah meningkat dua kali lipat. Tender pengadaan pakaian tersebut dimenangkan CV Adhi Prima Sentosa.

Pengadaan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang ramai jadi perbincangan publik. Selain anggaran yang mencapai Rp675 juta dan tak sesuai disaat kondisi pandemi saat ini, merek yang akan digunakan pun menggunakan merek terkenal yakni Louis Vuitton.

Rencana pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang menggunakan merek internasional terkenal, atau branded, dikritik Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang menurutnya  perasaan rakyat akan terluka jika rencana itu direalisasikan.

Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) DPRD Kota Tangerang mengungkap ada 4 brand premium yang akan menjadi bahan pakaian anggota dewan, yaitu dua setel pakaian dinas harian (PDH) merek Louis Vuitton, kemudian merek Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network