Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini dan menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Nah Indonesia sendiri sudah lama dikenal sebagai rumah bagi kopi-kopi berkualitas tinggi. Sudah banyak negara-negara di dunia ini yang mempercayakan kebutuhan kopinya kepada Indonesia. Bahkan, sebagian besar hasil panen kopi di Indonesia memang diperuntukkan untuk diekspor.
Selain itu masih banyak fakta menarik lainnya soal kopi Nusantara. Berikut ulasannya:
1. Kopi Masuk Nusantara Tahun 1696 jenis Arabika
Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696. Ketika itu Belanda membawa bibit kopi dari Malabar, India, ke Pulau Jawa. Mereka membudidayakan tanaman kopi tersebut di Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat Batavia.
Kopi yang pertama kali dibawa itu merupakan jenis arabika. Belanda berusaha membudidayakan tanaman kopi tersebut di Batavia, tapi gagal karena gempa dan banjir. Mereka tidak menyerah dan mendatangkan kembali bibit-bibit baru yakni robusta dan liberica. Perkembangan budidaya yang cepat membuat Belanda membuka ladang-ladang baru di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya di Hindia Belanda yang saat ini dikenal sebagai Indonesia.
2. Kopi Luwak Indonesia Termahal di Dunia
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual salah satu yang tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini.
Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Nah tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Biji kopi ini kemudian dibersihkan dan disangrai. Baru kemudian digiling atau dihalus untuk kemudian diseduh sebagai minuman.
3. Kopi Juara Dunia dari Indonesia
Selain kopi luwak yang harganya mahal, Indonesia juga punya juara kopi juara dunia. Kopi itu adalah Kopi Gunung Puntang, Kabupaten Bandung. Kopi Gunung Puntang Jawa Barat menjadi juara dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, 14-17 April 2016. Secara keseluruhan, kopi asal Jabar mengantongi enam predikat juara di pameran ini.
Kopi ini di internasional dibeli seharga US$ 55 per kilogram atau setara Rp715 ribu. Kopi ini dianggap terbaik karena penanaman dan pemeliharaannya tanpa menggunakan pupuk kimia.
4. Salah Satu Penyumbang Devisa Terbesar
Berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao. Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta.
Untuk kopi Robusta, provinsi Bengkulu, Sulawesi Selatan dan Lampung menjadi yang terbesar dalam berkontribusi untuk produksi kopi Indonesia. Sedangkan arabika, terbesar disumbang dari Aceh dan Sumatera Utara.
Indonesia sendiri masuk urutan keempat setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia sebagai negara eksportir kopi dunia.
5. Barista Asal Semarang Wakili Asia di Ajang Kompetisi Internasional
Selain soal kopi, Indonesia juga patut berbangga karena memiliki Barista andal. Setelah empat tahun bergelut dengan dunia perkopian, Evani Jesslyn, gadis barista (ahli peracik kopi) asal Kota Semarang ini berhak untuk mewakili wilayah Asia di ajang kompetisi internasional The Barista and Farmer. Acara bergengsi itu akan digelar di negara bagian San Paolo, Brasil mulai 1 Mei hingga 13 Mei 2016 lalu.
Evani adalah kontestan wilayah Asia setelah melalui seleksi yang diselenggarakan dua organisasi perkopian dunia, Specialty Coffe Association of Eropa (SCAE) dan Asosiasi Kopi Spesial Eropa. Di Barista Talent ke-3 tahun 2016 itu di dia lolos mewakili wilayah Asia yang awalnya ada sebanyak 40 orang calon kontestan. Kemudian, pada bulan Oktober 2015 lalu diseleksi menjadi 25 kontestan. Termasuk dari negara Jepang, Korea dan Indonesia.