Wanita Curhat Makan Pecel Lele di Jalan Malioboro dengan Harga Tak Normal Ini Viral

"Setelah video ini viral, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang kaki lima di Malioboro yang melanggar aturan yaitu ditutup selamanya."

Malioboro merupakan kawasan pedestrian yang menjadi tujuan wisata wajib bagi siapapun yang berkunjung ke kota DI Yogyakarta. Bahkan ada ungkapan 'Belum sampai ke Yogya kalau belum foto di bawah plang tulisan Jl. Malioboro"'. Berbagai cerita dan kenangan muncul di sini. Akan tetapi seindah apapun mawar, ia tetap memiliki duri. Mungkin ungkapan itu pas untuk video yang viral di media sosial ini.

TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CPUxw71N4el/

Dilansir dari instagram.com, akun @undercover.id mengupload sebuah video dengan caption: "kebayar ko :( cuma sebel aja udah bisa dapet paket panas spesial mekdi. ada yang punya pengalaman yang sama ga si kaya kejebak gitu kalo makan di malioboro?"

Video tersebut memperlihatkan kekecewaan seorang turis lokal yang berkunjung ke area Malioboro dan makan di salah satu warung pecel lele. Akan tetapi harga yang harus ia bayarkan membuat ia tercengang. Dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut

"makan pecel lele di Jogjakarta harganya ga masuk akal.

"makan di kaki 5 harga bintang 5".

"walaupun malioboro daerah turis, tapi harusnya fair-fairan aja sih jualanya gitu loh".

"gue udh aware dari awal, nanyain harga makanan dulu ternyata masih aja gue kejebak".

"makan lele (Rp 20 Ribu) + Nasi Putih (Rp 7 Ribu)".

"(not include lalapan) beneran polos nasi + lele".

"lalap + sambel (Rp 10 Ribu)".

"gue makan bebeke om aris bisa nambah ampe nangis".

"meningkatkan pendapatan warga lokal?".

Video ini akhirnya viral di media sosial. Sampai saat ini video tersebut telah mencapai 11,5 Ribu Loves dan 1.485 Komentar. Salah satu komentar datang dari akun @akbr.vb
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CPUxw71N4el/

"Ini life hack gua tiap kemana-mana dan mau makan pasti nanya dulu harganya berapa apa lagi kalo yang emang ga ada daftar menu, rawan tembak harga".

Setelah video ini viral, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang kaki lima di Malioboro yang melanggar aturan yaitu ditutup selamanya. Soal sanksi tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyusul keluhan wisatawan terkait harga makanan yang dijual pedagang kaki lima di kawasan Malioboro kembali viral di media sosial,

"Sanksi tersebut sudah menjadi kebijakan dan kesepakatan seluruh komunitas. Jika ada siapapun yang menarik harga tidak sesuai ketentuan atau tidak wajar maka sanksinya jelas dan tegas," kata Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.

Sanksi tegas yang dimaksud adalah pedagang yang melakukan pelanggaran tidak boleh berjualan selamanya di Malioboro.

Menurut dia, pemberian sanksi tegas tersebut penting dilakukan agar seluruh komunitas maupun paguyuban di kawasan Malioboro tertib dalam mematuhi aturan dan komunitas tertib dalam mengawasi anggotanya karena jika hal tersebut dilakukan, mereka adalah oknum yang berpotensi merusak nama Malioboro dan Yogyakarta.

"Aturan itu tidak hanya berlaku bagi pedagang kaki lima, tetapi siapapun. Misalnya petugas parkir dan lainnya. Sanksinya harus tegas," katanya.

Ia pun meminta wisatawan yang mengalami pengalaman tidak nyaman di Malioboro termasuk membayar harga makanan yang tidak wajar segera melapor ke petugas keamanan Malioboro, Jogoboro, atau kepada personel Satpol PP Kota Yogyakarta yang bertugas.

"Tujuannya agar aduan bisa segera ditindaklanjuti dan apabila benar, oknum yang bersangkutan bisa segera diberi sanksi," katanya.

Sementara itu, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan tim Jogoboro dengan menemui seluruh pedagang dan pimpinan komunitas di sepanjang Jalan Malioboro dipastikan tidak ada pedagang yang meminta harga makanan dengan tidak wajar.

"Kami belum menemukan pedagang yang dimaksud oleh wisatawan tersebut. Saya yakin, pedagang di Malioboro memenuhi kesepakatan untuk menampilkan harga menu makanan yang dijual. Dan meskipun wisatawan yang datang turun signifikan, namun pedagang tidak lantas ‘nuthuk’ harga," katanya.

Meskipun demikian, penelusuran tetap dilakukan kepada pedagang di sirip-sirip jalan di sepanjang Malioboro. "Sanksinya juga sama. Jika pun ada, mungkin pedagang tersebut tidak masuk dalam komunitas Malioboro," katanya.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network