Kronologis Lengkap Pria Ngaku Polisi Aniaya Perawat di RS Siloam yang Viral di Sosmed

"Penganiayaan ini terjadi, ketika di dalam RS Siloam Sriwijaya Ruangan IPD 6 Kamar 6026, Kamis (15/4) sekitar 13.40 WIB."

Sebuah video yang memperlihatkan penganiayaan terhadap seorang perawat viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam video yang viral di sosial media itu memperlihatkan seorang pria berkaos merah dan mengenakan topi menganiaya seorang perawat di dalam sebuah kamar rumah sakit. Pria yang menganiaya itu mengaku seorang angggota polisi.

"Seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang bernama Kristina Ramauli (28), warga Kompleks Griya Sukajadi, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, dianiaya oleh orang tua pasien yang mengaku polisi, diketahui bernama Jason Tjakrawinatan," tulis akun Instagram @undercover.id dalam postingannya.

Penganiayaan ini terjadi, ketika di dalam RS Siloam Sriwijaya Ruangan IPD 6 Kamar 6026, Kamis (15/4) sekitar 13.40 WIB. Di hadapan petugas, korban menuturkan kejadian penganiayaan ini berawal dari pelapor dipanggil untuk menemuinya di ruang IPD 6 di kamar 6026.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CNt2zgkBRyx/

"Saya bersama teman menemuinya tapi teman saya disuruh pergi, dia menanyakan bagaimana cara saya melepas infus di tangan anaknya," ujar perawat Kristina Ramauli, Jumat (16/4).

Menurut Kristina Ramauli, belum sempat dirinya menjawab, terlapor langsung memukul wajahnya. Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, tapi terlapor tetap memukul kembali wajah korban.

"Kejadian itu didengar petugas keamanan rumah sakit, lalu menenangkan pelaku dan menyuruh perawat lain menggantikan saya," ungkap Kristina.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CNt2zgkBRyx/

Saat itu, korban berlutut di depan pelaku sambil meminta maaf. Namun, terlapor yang terlanjur emosi langsung menendang perut dan menjambak rambutnya. Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Lalu melapor ke Polrestabes Palembang.

Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah saat dikonfimasi membenarkan adanya laporan. "Laporan sudah diterima, selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Satuan Reskrim Polrestabes Palembang," kata M Abdullah.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CNt2zgkBRyx/

Sementara itu Direktur RS Siloam Sriwijaya dr Bona Fernando mengatakan bahwa dirinya sangat menyesalkan insiden penganiayaan yang dilakukan oknum orang tua pasien menganiaya perawat. "Permasalahan yang terjadi antara perawat dengan pasien bisa dimusyawarahkan," tukasnya.

Video penganiayaan ini segera viral di media sosial dan pemberitaan. Terkait hal tersebut pihak Rumah Sakit Siloam Sriwijaya akhirnya angkat bicara terkait insiden penganiayaan yang dilakukan salah seorang keluarga pasien kepada perawat Siloam Sriwijaya, Kamis siang kemarin itu.

Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas sekaligus yang menjadi juru bicara menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan yang menimpa perawatnya itu. Menurutnya, insiden yang terjadi sekitar pukul 10.00-11.00 WIB itu bermula saat korban (Kristina Ramauli) melakukan pelepasan infus kepada pasien berusia dua tahun yaitu anak dari pelaku penganiayaan.

"Jadi kemarin (Kamis) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester," ungkap Tata.

"Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas," sambung Tata.

Kejadian tersebut membuat Ibu pasien panik dan berteriak dan komplain ke pihak Rumah Sakit. Pihak rumah sakitpun langsung memberikan penanganan kepada pasien. "Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya," jelasnya.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/p/CNt2zgkBRyx/

Namun Ibu pasien masih tidak terima dan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke suaminya (ayah pasien) yang berada di Kayu Agung. "Suaminya baru datang sekitar jam 2 siang, terus tiba-tiba langsung bertanya perawat yang menindak anaknya, mana perawat yang tadi?. Perawat saya datang ke ruangan didampingi Duty Manager dan Kepala Ruangan untuk menjelaskan kembali," terangnya.

Belum sempat memberikan penjelasan, pelaku langsung melakukan tindakan main hakim sendiri menampar korban dengan kepalan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban meminta maaf dengan bersujud.

"Lalu perawat kami langsung ditendang, Kemudian kepala ruangan langsung memegangi ayah pasien langsung dialihkan tapi dia tidak terima dan masih menganiaya dengan menjambak rambut perawat tersebut," paparnya.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network