thumb.viva.co.id
Indramayu, – Calon bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina, baru-baru ini menjelaskan tindakan kontroversialnya saat menegur warga di Kecamatan Sukra. Dalam situasi yang cukup tegang, Nina menyebut nama bapaknya, Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar, ketika marah kepada warga yang mengacungkan dua jari saat iring-iringannya melintas.
Nina merasa penting untuk mengaitkan tegurannya dengan figur yang dihormati dalam keluarganya. Dengan cara ini, ia berharap warga dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikannya, yaitu pentingnya saling menghormati dalam berinteraksi.
Dalam video yang beredar di media sosial, Nina terlihat marah dan mengancam akan mempolisikan warga yang dianggapnya menghalangi iring-iringannya. Ia juga menuduh bahwa tindakan warga tersebut adalah provokasi yang didalangi oleh pesaingnya di Pemilihan Bupati 2024, Lucky Hakim.
Nina mengungkapkan bahwa kekhawatirannya muncul dari potensi insiden yang bisa terjadi jika warga terus berupaya mengadang mobilnya. Ia takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti tabrakan, yang bisa berakibat fatal bagi karir politiknya. “Saya tidak mau kalau di situ terjadi apa-apa atau masyarakat diprovokasi,” ujarnya dengan nada serius.
Dengan menyebut nama bapaknya, Nina ingin menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang bisa dipandang sebelah mata. “Saya masih Bupati Indramayu, SK saya sampai 2026 masih Bupati,” tegasnya. Melalui penjelasan ini, Nina berharap masyarakat dapat lebih memahami konteks dari tindakannya dan mengedepankan sikap saling menghormati.