Mengapa Ukraina Melarang Penggunaan Telegram oleh Militer?

"Ukraina melarang penggunaan Telegram oleh militer untuk melindungi informasi sensitif dari Rusia. Simak alasannya di sini!"

Daftar Isi

Larangan Penggunaan Telegram

Pemerintah Ukraina baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan aplikasi pesan Telegram oleh kalangan militer dan pejabat penting. Keputusan ini diambil untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif dari kemungkinan pengintaian oleh Rusia. Dalam situasi yang semakin tegang antara kedua negara, langkah ini dianggap sangat penting untuk melindungi komunikasi militer.

Alasan di Balik Larangan

Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina mengungkapkan bahwa mereka memiliki bukti bahwa pasukan khusus Rusia dapat mengakses pesan-pesan yang dikirim melalui Telegram. Bahkan, ada laporan bahwa otoritas Rusia bisa melacak dan membaca pesan meskipun pesan tersebut sudah dihapus. Dengan melarang penggunaan Telegram bagi orang-orang tertentu, Ukraina berusaha mencegah kebocoran informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Akses untuk Masyarakat Umum

Meski ada larangan bagi kalangan tertentu, masyarakat umum di Ukraina masih dapat mengakses Telegram. Aplikasi ini tetap digunakan untuk tujuan pribadi, sehingga komunikasi antar teman dan keluarga tetap berjalan. Menariknya, sekitar 75 persen masyarakat Ukraina masih menggunakan Telegram untuk terhubung dan lebih dari 70 persen mengandalkannya untuk mendapatkan berita terkini.

Sejarah Telegram di Ukraina

Telegram, yang didirikan oleh Pavel Durov, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Ukraina. Meskipun Durov meninggalkan Rusia pada tahun 2014 dan kini bermarkas di Dubai, aplikasi ini tetap populer di kalangan pengguna di Ukraina. Dengan sejarah panjang dan popularitasnya, Telegram menjadi alat komunikasi yang penting bagi banyak orang di negara tersebut.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network