7 Tips Mengajar dari Rumah Selama Pandemi Corona Menurut Mendikbud

"Tips Mengajar dari Rumah"

Proses pembelajaran secara online atau daring sudah dilakukan sejak bulan maret lalu. Hal ini dilakukan untuk mengikuti protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran corona Covid-19. Batas akhir pembelajaran dari rumah ini belum bisa ditentukan mengingat jumlah pasien positif corona Covid-19 di Indoensia terus meningkat.

Sebagaian orangtua dan siswa sudah merasa bosan selama pembelajaran dilakukan di rumah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diminta melakukan inovasi selama pembelajan dilakukan di rumah.

Melalui YouTube KEMENDIKBUD RI, Nadiem Makarim membagikan 7 tips mengajar dari rumah selama pandemi corona.

1. Jangan stres
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghimbau supaya guru dan orangtua tidak stres selama mengajar dari rumah. Pembalajaran secara online ini merupakan masa adaptasi yang tidak mudah dilakukan, penuh dengan kebingunan dan penuh dengan ketidakpastian. Bagi guru atau orangtua yang belum bisa mengoperasikan teknologi dengan baik, itu tidak masalah yang penting terus mencoba dan melakukan metode terbaru dan memilih metode terbaik yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran online. Nadiem juga menegaskan bahwa untuk mempelajari sesuatu dengan baik kita harus keluar dari zona nyaman.

2. Membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil
Membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil mengkin merupakan hal yang baru bagi sebagian guru. Guru bisa membuat kelompok kecil bedasarkan kompetensi dan kemampuan siswanya. Tidak semua siswa punya level kompetensi yang sama. Ada siswa yang unggul disatu bidang, namun belum tentu unggul di bidang yang lain.

Di masa pandemi corona Covid-19 ini, guru memiliki ruang untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran secara online. Jangan takut untuk bereksperimen dengan hal-hal baru. Di awal memang terasa berat, namun lama kelamaan akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan.

3. Mencoba project based learning
Belajar dari rumah bukan berarti harus belajar sendiri. Pembelajaran dari rumah bisa dilakukan dengan mencoba project based learning. Pembelajaran project based learning ini bisa dilakukan seperti halnya point nomor 2 (dua) yaitu membentuk kelas kecil sesuai kemampuan siswa. Pembelajaran project based learning dapat menciptakan kolaborasi antar siswa sekaligus membangun sifat gotong royong antar siswa.

4. Alokasikan lebih banyak waktu bagi siswa yang tertinggal
Guru diharapkan lebih fokus kepada siswa yang tertinggal di mata pelajaran. Hal ini bertujuan supaya siswa memiliki kepercayaan diri ketika bergabung belajar di kelas saat corona Covid-19 berakhir. Guru juga bisa melibatkan orangtua untuk mencari dan memahami kelemahan anaknya dalam belajar. Hal ini bertujuan supaya guru bisa mengunakan pendekatan yang tepat kepada siswa yang mengalami kendala dalam pelajaran atau metode pembelajaran tertentu.

5. Pasang skala prioritas
Guru diharapkan bisa mengalokasikan waktu dengan benar. Jangan memberikan semua mata pelajaran di waktu yang sama dengan metode online. Daripada mengejar semua konsep topik, lebih baik menguatkan konsep fundamental yang mendasari kemampuan siswa supaya bisa sukses dimata pelajaran apapun seperti literasi, numerasi dan karakter.

6. Sering berbagi antar guru
Seperti halnya dengan siswa, ada guru yang lebih cepat menggunakan teknologi atau melakukan inovasi dalam pembelajaran, namun ada juga guru yang terlambat melalukukan inovasi dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran secara online ini, guru bisa meminta izin kepada guru lain untuk ikut melihat proses pembelajaran ataupun metode yang digunakan.

Bagi guru yang sudah percaya diri dengan kemampuan teknologinya, bisa mengajak guru lain bergabunng masuk ke kelas virtual mereka supaya bisa melihat dan memberikan inspirasi kepada mereka. Ini adalah kesempatan emas bagi para guru ikut atau bergabung secara digital dengan guru yang sudah canggih menggunakan teknologi.

7. Have fun
Mengajar itu tidak mudah, namun tidak harus membosankan. Di masa pandemi ini kita memiliki kesempatan untuk mencoba metode baru. Inilah saatnya mendengarkan insting kita. Pilih metode pembelajaran yang nyaman, termasuk metode yang selama ini dianggap tidak tepat namun dalam benak kita selalu ada rasa percaya diri bahwa metode ini akan sukses.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network