Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terjadi karena data tersebut disimpan di banyak lokasi. Penyimpanan data yang tersebar ini menimbulkan risiko terhadap keamanan data pribadi.
Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan data yang lebih baik untuk mencegah kebocoran di masa depan. Penyimpanan data yang tidak terpusat dapat meningkatkan kemungkinan akses yang tidak sah dan potensi penyalahgunaan informasi.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk memperkuat sistem keamanan data agar informasi sensitif dapat terlindungi dengan baik. Ini termasuk penggunaan teknologi enkripsi, audit keamanan secara berkala, dan pelatihan bagi pegawai mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan data.